SOLOPOS.COM - Massa Gerakan Anti Korupsi Indonesia (GAKI) Soloraya berkumpul di halaman Gedung DPRD Sukoharjo menuju bus untuk berangkat ke Jakarta, Senin (5/2/2018). (Istimewa/Didik)

Pegiat antikorupsi Sukoharjo berangkat ke Jakarta.

Solopos.com, SUKOHARJO — Puluhan pegiat antikorupsi di Kabupaten Sukoharjo yang tergabung dalam wadah Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Anti Korupsi Independen (DPN GAKI) berangkat ke Jakarta, Senin (5/2/2018). Mereka berangkat dari halaman Gedung DPRD Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di Jakarta mereka akan menemui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilanjutkan dengan audiensi dengan anggota DPR. “Ada 50 orang yang berangkat dengan naik bus ke Jakarta,” kata Ketua Umum DPN GAKI Sukoharjo, Didik Rudiyanto, Senin.

Mantan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Weru, Kabupaten Sukoharjo, bercerita sesampai di Jakarta dirinya bersama puluhan pegiat korupsi Sukoharjo berudiensi dengan pimpinan KPK dilanjutkan ke Gedung DPR.

“Audiensi dengan pimpinan KPK dijadwalkan Selasa [6/2/2018] pukul 09.00 WIB sedangkan audiensi dengan anggota DPR RI pada pukul 13.00 WIB. Di Gedung KPK, GAKI Sukoharjo akan menyampaikan program pencegahan dan memberi masukan kepada KPK untuk pencegahan korupsi di Indonesia,” ungkap dia.

Menurutnya, GAKI ingin KPK kuat dan menolak pelemahan KPK. “GAKI akan ada di garda paling depan kalau ada yang akan melemahkan KPK,” jelas dia.

Sementara itu, pernyataan sikap yang diterima  dan ditandatangani Ketum GAKI Didik Rudiyanto dan Sekjen GAKI, Tuahta Sinulingga, tertulis ada enam pernyataan sikap. Didik menjelaskan isi pernyataan sikap merupakan kesepakatan pegiat korupsi Soloraya dalam rakor 14 Agustus 2017.

“Rakor kemarin [2017] menyepakati bahwa kondisi sosial kehidupan kesejahteraan rakyat belum sejahtera alias miskin dan berkeadilan. Kondisi masyarakat miskin salah satu penyebabnya utaanya adalah korupsi sehingga pencegahan korupsi harus terus dilakukan semua elemen masyarakat,” ujarnya.

Enam pernyataan sikap itu, pertama membela dan mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kedua, KPK harus kuat tidak boleh dilemahkan dalam memberantas korupsi di NKRI untuk Indonesia Jaya.

Ketiga, DPN GAKI mendukung penguatan dan menolak pelemakahan KPK dalam cegah dan memberantas korupsi di seluruh wilayah RI, keempat, DPN GAKI memohon KPK untuk memberi pembekalan, arahan dan nasehat kepada anggota DPN GAKI agar mampu dalam tindakan mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia.

Kelima, dalam masa tahun politik DPN GAKI menduga akan menjadi tahun suap dalam pelaksanaan Pilkada. “DPN GAKI berkeinginan untuk ikut serta dalam mencegah terjadinya politik uang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap dia.

Keenam, DPN GAKI berkeinginan dibentuk kerja sama yang berkesinambungan dengan KPK teruata dalam pencegahan korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya