Soloraya
Rabu, 9 November 2011 - 20:17 WIB

Puluhan PGOT terkena razia

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

RAZIA PGOT--Petugas memeriksa gelandangan bersama anak dan bayinya yang baru berumur 15 hari yang tidur di emperan toko saat terjaring razia pengamen, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) di perempatan Ngarsopuro, Solo, Rabu (9/11/2011). Razia gabungan tersebut melibatkan Dinas Sosial, Satpol PP dan polisi. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solo (Solopos.com)–Puluhan pengemis, gelandangan dan orang-orang terlantar (PGOT) di Kota Solo terjaring razia gabungan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigran (Dinsosnakertrans) Kota Solo, Satpol PP Kota Solo, petugas RSJD Solo dan aparat kepolisian, Rabu (9/11/2011).

Advertisement

Razia tersebut dilakukan di beberapa titik seperti Pasar Kliwon dan Panggung, Jebres.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Solo, Singgih Yudoko, melalui Kepala Bidang Sosial, Agus Hastanto menyebutkan tercatat 23 gelandangan dan pengemis tanpa identitas terjaring razia tersebut. Sebagian dari mereka berasal dari luar Kota Bengawan seperti Wonogiri bahkan Surabaya.

“Ada tujuh orang yang berasal dari luar Kota Solo, bahkan ada sekeluarga yang berasal dari Surabaya, Jawa timur,” ucapnya.

Advertisement

Dikatakannya, para pengemis dan gelandangan yang berasal dari luar Kota Solo akan segera dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Mereka datang ke Kota Bengawan karena himpitan ekonomi. Padahal, tidak mempunyai keterampilan maupun keahlian kerja.

Dalam razia tersebut juga terjaring beberapa anak-anak di bawah umur yang menggelandang di jalanan. Mereka juga terpaksa mencari sesuap nasi karena kondisi ekonomi keluarganya tidak mampu. Setelah didata, anak-anak tersebut dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Advertisement

(m101)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif