SOLOPOS.COM - Siswa SMA Negeri Karangpandan menggruduk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) meminta pembatalan pemerataan penataan guru di sekolah setempat, Selasa (7/8/2012).(Espos/Indah Septiyaning W)


Siswa SMA Negeri Karangpandan menggruduk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) meminta pembatalan pemerataan penataan guru di sekolah setempat, Selasa (7/8/2012).(Espos/Indah Septiyaning W)

KARANGANYAR—Puluhan siswa SMA Negeri Karangpandan nggeruduk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Selasa (7/8). Aksi ini buntut dari rencana pemindahan guru favorit mereka ke sekolah lain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ratusan siswa datang menggunakan sepeda motor ke kompleks perkantoran Pemkab Karanganyar sekitar pukul 10.00 WIB. Sambil membentangkan spanduk berisi tulisan “Batalkan Pemetaan Kembalikan Guru Kami” dan aksi tanda tangan massal murid untuk guru, mereka melakukan long march menuju kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Mereka kemudian melakukan audiensi dengan pejabat Disdikpora di Aula kantor setempat.

Dalam audiensi, perwakilan siswa, Budi Dharma meminta Dinas Pendidikan segera melakukan evaluasi dan membatalkan terkait rencana pemerataan penataan guru di SMA Karangpandan. Para siswa, lanjutnya, menolak rencana pemindahan guru mata pelajarab Sejarah, Gatot Supriyanto ke sekolah lain. Menurutnya penataan guru yang dilakukan tidak adil.

“Pak Gatot itu sudah memenuhi jam mengajar 24 jam. Kenapa dipindah. Sementara ada guru yang hanya 20 jam tidak dipindah. Jelas ini tidak adil. Kami tolak penataan guru,” katanya.

Ditambahkan siswa lain, Rendi Setiawan, ketidakadilan pemerataan penataan semakin terlihat pada guru yang dipindah justru guru bermutu dan berprestasi. Sehingga siswa meminta Dinas Pendidikan untuk membatalkan penataan guru SMA Karangpandan.

“Guru bermutu kok yang dipindah. Ini ada apa? Kasihan kami karena akan menghadapi ujian nasional,” katanya.

Sementara itu, Intan M mengaku bersama siswa lainnya akan terus melakukan aksi mogok sekolah sampai guru kesayangan mereka tidak dipindah. Dia mengatakan jumlah guru SMA Negeri Karangpandan yang siap dipindah tugas ke sekolah lain ada 10 guru. Mereka rata-rata justru guru berprestasi dan bermutu yang selama ini memajukan SMA Karangpandan.

“Kami akan mogok sekolah kalau Pak Gatot tetap dipindah. Tolong kembalikan Pak Gatot,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya