SOLOPOS.COM - Sukarelawan menata nasi kotak yang akan dibagikan kepada warga secara gratis di Posko Nasbung LAZ Al-Abidin Solo, Kamis (30/3/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO–Mendekati waktu berbuka, sudah banyak orang mengantre di depan Posko Nasbung, seberang Masjid Mujahidin Banyuanyar, Kamis (30/3/2023) sore. Sebenarnya sudah sejak lama orang-orang menunggu di depan pintu.

Bahkan sebelum nasi kotak itu dikeluarkan, warga sudah antre. Antrean panjang jelas tidak terhindarkan. Sampai nasi mulai dibagikan, puluhan orang yang mengantre mulai mendapat nasi. Namun datang warga lain, hingga seolah antrean tidak habis-habis. 

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tak terkecuali, Suroso, 51, warga Banyuanyar yang antre dengan menggendong anak balita itu sudah datang sebelum para sukarelawan datang. Dia mendapat antrean paling depan. “Udah dari tadi, ini setiap hari ada. Saya sering datang ke sini,” lanjut dia.

Di bagian belakang, warga Banyuanyar, Astuti, 60, juga ikut mengantre. Perempuan paruh baya itu memang senang datang kemari. Dia mengatakan senang menerima takjil dari para sukarelawan itu. “Banyak kancane, dadi semangat,” lanjut dia.

Astuti sebenarnya tidak melulu meminta, dia mengaku sering membuat takjil untuk anak-anak TPA di Masjid At-Taqwa dekat rumahnya. “Tidak banyak, paling cuma sepuluh. Saya itu sebenarnya juga suka memberi,” ujar dia.

Ibu tiga anak itu mengaku nasi kotak yang diperoleh dari LAZ Al Abidin tidak dia makan sendiri. Di rumah ada cucu yang siap melahap takjil yang berisi nasi lele itu. “Ini paling saya makan nasinya aja, lauknya buat cucu,” kata dia.

Sukarelawan pembagian takjil nampak sibuk membagi satu per satu nasi kotak. Tidak sampai setengah jam, paket takjil berupa nasi kotak sebanyak 350 buah itu sudah habis.

PJ Program Nasbung dan Rescue LAZ Al-Abidin, Tri Suryani, mengatakan program bagi takjil itu sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu. Dia mengatakan pihaknya membagi takjil setiap hari pada Ramadan.

“Nama programnya Nasbung atau bagi-bagi Nasi Bungkus. Itu sebenarnya program bagi-bagi Nasbung setiap Jumat. Terus karena Ramadan, kita setiap hari ada takjil seperti ini,” lanjut dia. 

Dia mengatakan bagi takjil tersebut berlangsung dari hari pertama puasa sampai H-1 lebaran. Pendanaan dari bagi takjil tersebut dari LAZ Al-Abidin dan dari donatur. 

“Karena kita sendiri kan yayasan atau lembaga sosial kemanusiaan. Tujuan kita kan memang mengangkat masyarakat menengah ke bawah agar bisa terbantu,” lanjut dia.

Dia mengatakan yang datang untuk mengantri tidak hanya warga sekitar Banyuanyar. Namun juga banyak yang datang dari luar Banyuanyar. “Bahkan hujan-hujan itu tetap mengantre bawa payung. Jadi Setiap hari antriannya memang panjang. Paling dalam waktu 15 menit sampai 20 menit sudah selesai,” lanjut dia. 

Program bagi-bagi takjil yang dinamai Nasbung itu terinspirasi dari salah satu tokoh pendiri Yayasan Al-Abidin, Suparno Zainal Abidin.

“Bapak Suparno dulu sebelum meninggal, sering melakukan bagi-bagi takjil selama Ramadan. Akhirnya kita dari yayasan mengadopsi kegiatan tersebut,” lanjut dia. 

Meski warga sangat antusias. Dia mengatakan tujuan utama lembaganya adalah membuat warga dari kalangan kelas menengah bawah itu berdaya. “Ini menjadi PR kita ya, karena kita juga tidak mau warga hanya njagakne orang lain. Bagaimana caranya mereka ya bisa mandiri,” lanjut dia.

LAZ Al-Abidin sendiri merupakan lembaga amil zakat yang bergerak di bidang filantropi. Lembaga tersebut juga mengelola pondok pesantren untuk anak yatim dan dhuafa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya