SOLOPOS.COM - Suasana Terminal Ir Soekarno Klaten yang mulai diramaikan penumpang arus balik, Jumat (6/5/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)
Solopos.com, KLATEN — Peningkatan jumlah penumpang arus balik Lebaran 2022 mulai terasa di Terminal Ir Soekarno Klaten. Hal itu sesuai prediksi puncak arus balik di terminal yang berlokasi di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah itu yang mulai terjadi pada Jumat (6/5/2022).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Terminal Ir Soekarno, tren peningkatan jumlah penumpang berangkat dari terminal sudah terjadi sejak H+1 Lebaran atau Selasa (3/5/2022). Jumlahnya terus meningkat setiap hari dengan jumlah penumpang yang diberangkatkan pada Kamis (5/5/2022) sebanyak 1.008 orang. Sementara, jumlah total penumpang yang diberangkatkan dari terminal pada Selasa-Kamis (3-5/5/2022) sebanyak 2.277 orang. Mereka merupakan penumpang bus jarak jauh jurusan Jabodetabek, Jawa Barat, serta Sumatera.
Pengelola Teknologi Informasi Terminal Ir Soekarno Klaten, Saryana, mengatakan akhir pekan ini menjadi puncak arus balik di terminal.
“Jumat-Minggu prediksi kami menjadi puncak arus balik,” kata Saryana saat dihubungi Solopos.com, Jumat (6/5/2022).
Baca Juga: Perputaran Uang di Objek Wisata Klaten Capai Ratusan Juta Rupiah/Hari
Sebelumnya pengelola sudah memprediksi puncak arus balik terjadi pada akhir pekan ini. Hal itu menyusul berakhirnya masa libur cuti bersama Lebaran 2022 pada Jumat. Selain itu, tiket sejumlah PO bus sudah ludes terjual untuk pemberangkatan pada Jumat-Minggu (6-8/5/2022) terutama pemberangkatan ke Jabodetabek.
Salah satu pemudik, Abdullah, 55, memilih pulang ke Jambi pada Jumat untuk menghindari macet. Dia memperkirakan lama perjalanan Klaten-Jambi selama dua hari menumpang bus.
“Harga tiketnya Rp800.000 per orang. Harganya naik dari sebelum Lebaran Rp700.000 per orang,” kata dia.
Baca Juga: Mengenal Kenduri Ketupat, Tradisi Lebaran di Klaten
Pemudik lainnya, Adnan, 19, juga memilih mudik pada Jumat ini lantaran libur cuti bersama Lebaran berakhir. Dia berangkat ke tanah perantauan bersama enam temannya dan bekerja di pabrik alat berat.
“Kemarin pulangnya beda-beda. Ini balik bareng-bareng,” kata Adnan yang sebelumnya mudik ke Kecamatan Karangnongko.