SOLOPOS.COM - Project Leader Putra-Putri Solo 2023 GRAy Putri Purnaningrum (kiri) menyampaikan keterangan pers di Rumah Dinas Wakil Wali Kota, Solo, Senin (7/8/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO--Puncak penganugerahan Putra Putri Solo 2023 bakal berlangsung di Taman Lingkar Lokananta, Solo, Selasa (15/8/2023). Putra dan putri duta pariwisata punya peran tak sekadar mempromosikan pariwisata daerah, namun melestarikan kebudayaan.

Project Leader Putra-Putri Solo 2023 GRAy Putri Purnaningrum menjelaskan kegiatan itu bakal diikuti oleh 10 pasang anak muda asal Kota Solo. Puncak acara berupa serah terima mahkota dari Putra-Putri Solo 2022 kepada Putra-Putri Solo 2023.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami memilih Lokananta karena salah satu destinasi Kota Solo. Lokananta adalah salah satu titik prioritas menjadi sebagai prioritas pembangunan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka,” kata dia kepada wartawan, Senin (7/8/2023) siang.

Dia berharap puncak penganugerahan Putra Putri Solo 2023 membawa nilai positif bagi destinasi wisata Kota Solo. Pemenang dalam ajang tersebut bakal menjadi duta wisata Kota Solo.

“Mereka nantinya ikut mempromosikan berbagai destinasi unggulan yang terus dibangun Pemerintah Kota Solo dalam beberapa tahun terakhir. Tentunya, upaya itu bakal diselaraskan dengan program-program yang mereka buat selama masa karantina,” papar dia.

“Hendaknya gaung Kota Solo bisa terdengar sampai mancanegara lewat gerakan-gerakan yang mereka create. Ini semoga bisa menjadi gayung bersambut dengan proyek pariwisata yang dibangun pemerintah,” tambah dia.

Menurut dia, penyelenggara tersebut mengusung tema Amemangun Luhuring Budi yang dapat diartikan keinginan membangun budi yang luhur. Para peserta diajak mempelajari sifat-sifat keluhuran seperti satria, kaweruh, subasita, tata krama, dan nilai-nilai kebudayaan Jawa.

Dia mengatakan karakter wayang yang diusung sebagai simbol gelaran ini, yaitu Begawan Abiyasa. Sosok itu digambarkan mampu menjadi jembatan bagi dua pihak berseberangan seperti Kurawa dan Pandawa dalam cerita pewayangan Mahabarata. Karakter semacam itu hendaknya kelak dimiliki pemenang dari ajang ini.

“Kami ingin mengingatkan anak muda Solo. Tak cukup menjadi orang pintar, smart, dan berpengetahuan luas jika tidak punya subasita dan tatakrama. Ini menegaskan istilah, adab itu lebih dulu dari ilmu. Karena, menjadi priya luhur itu harus punya sopan santun kepada siapa pun,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya