SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN – Sekitar 3.000 guru bersertifikasi di Kabupaten Klaten dipungut biaya Rp100.000/orang untuk mengikuti pembinaan dan sosialisasi penilaian kinerja guru (PKG) pada akhir Mei mendatang. Salah seorang guru bersertifikasi yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Solopos.com, Senin (21/5/2012), mengaku sebenarnya keberatan jika harus membayar Rp100.000 untuk mengikuti pembinaan dan sosialisasi PKG itu. Namun, dia mengaku sudah membayar uang itu secara kolektif melalui koordinator di sekolah.

“Kami tidak diberitahu untuk apa uang itu. Kalau hanya untuk pembinaan dan sosialisasi, seharusnya tidak sebesar itu,” kata guru tersebut. Dalam surat yang diterimanya tertanggal 10 Mei 2011 itu dijelaskan bahwa pembayaran uang senilai Rp100.000 itu dilakukan kolektif melalui koordinator sekolah ke Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pandanaran selaku event organizer (EO). Jika peserta kegiatan itu berjumlah sekitar 3.000 orang maka terkumpul dana sekitar Rp300 juta. Surat tersebut ditandatangani langsung Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Sunardi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdik Klaten, Muzayin, saat ditemui di kantornya mengaku sengaja menggunakan jasa EO untuk menyelenggarakan kegiatan itu karena pejabat dinas sedang disibukkan dengan persiapan kelulusan siswa dan penerimaan siswa baru. Dia menilai, pungutan senilai Rp100.000/orang itu sudah menyesuaikan dengan kebutuhan dana untuk menyelenggarakan kegiatan itu. “Dana itu akan digunakan untuk operasional panitia, sewa gedung, pembuatan kartu NUPTK (nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan-red), honor pembicara, dan lain-lain,” urai Muzayin.

Muzayin menilai, pungutan senilai Rp100.000/orang itu sudah wajar. Menurutnya, guru bersertifikasi berkewajiban menyisihkan 20% dari tunjangan yang diterimanya untuk pengembangan personal. “Pengembangan personal itu kewajiban. Mereka sudah mendapatkan tunjangan yang besarnya satu kali gaji pokok setiap bulan,” kata Muzayin.

Sementara itu, Kepala Disdik Klaten, Sunardi mengatakan tidak ada anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan Pembinaan dan Sosialisi PKG. Oleh sebab itu, kegiatan itu diselenggarakan secara gotong royong sesama guru bersertifikasi. “Pembinaan dan evaluasi itu bertujuan meningkatkan kualitas mengajar mereka sendiri. Sebagian tunjangan yang mereka terima harus disisihkan untuk kegiatan pengembangan personal seperti ini,” papar Sunardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya