Soloraya
Senin, 13 Desember 2021 - 23:57 WIB

Punya 7 Kamar, Dalem Purwohamijayan Solo Bisa Disewa Wisatawan Lho

Chrisna Chaniscara  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta mendengarkan penjelasan mengenai sejarah Ndalem Purwohamijayan saat mengikuti acara Dari Masa Ke Masa The Secret Of Baluwarti Jalan-jalan Keliling Mengulas Nilai-nilai Historikal di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu (12/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Dalem Purwohamijayan di kompleks Keraton Solo bisa dibilang merupakan salah satu dalem pangeran yang paling terawat saat ini. Hal itu menyusul kelarnya proses revitalisasi bangunan bersejarah tersebut tahun lalu.

Usut punya usut, ada peran tangan dingin cucu jenderal kepercayaan mantan Presiden RI Soeharto dalam pengembangan Dalem Purwohamijayan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, bangunan yang terletak di pertigaan menuju lawang gapit kulon itu kini dimiliki BRM Dimas Sasmito.

Advertisement

Dimas adalah anak laki-laki Joko Mursito Hoemardani, putra tangan kanan Soeharto yakni Soedjono Hoemardani. Keluarga tersebut mengelola dalem sejak membelinya dari keluarga Brotodiningrat pada 1981.

Baca Juga: Jadi Pengurus Parpol, Pegawai Kontrak Sekretariat DPRD Solo Tak Dipecat

Sempat dalam kondisi memprihatinkan, kini Dalem Purwohamijayan di kompleks Keraton Solo tampak mentereng seusai direvitalisasi. Warna cokelat muda menjadi ciri khas dalem tersebut setelah sebelumnya lekat dengan warna biru.

Advertisement

“Pembenahan kami lakukan mulai 2019 sampai 2020. Sekarang anak-anak muda yang ngurus sehingga dalem lebih terawat dan punya banyak fungsi,” ujar Dimas saat dihubungi Solopos.com, Senin (13/12/2021).

Selain menjadi gedung pertemuan, Dalem Purwohamijayan memiliki tujuh kamar yang bisa disewa wisatawan. Bangunan ini juga memiliki galeri yang berisi pakaian adat keraton mulai sejak zaman Paku Buwono I.

Baca Juga: Razia, Petugas Rutan Solo Temukan Handphone yang Sudah Retak

Advertisement

Yang menarik, pemilik tetap berupaya mempertahankan bentuk asli dalem pangeran Keraton Solo meski Purwohamijayan tak ditempeli plakat bangunan cagar budaya (BCB). Dimas mengakui keluarganya menolak program pendataan tersebut lantaran tidak ada imbal balik yang jelas dari pemerintah.

“Biaya perbaikan dan pengelolaan rutin ya semua dari kocek keluarga.” Meski menolak plakat, ia tetap berupaya menjaga bangunan asli agar tetap lestari. “Bagaimana pun Dalem Purwohamijayan masuk kawasan cagar budaya Keraton,” katanya.

Sebagaimana diinformasikan, Dalem Purwohamijayan merupakan satu dari 18 bangunan dalem atau kediaman pangeran di Kompleks Keraton Solo. Sebagian dalem ada yang terawat namun tak sedikit pula yang kondisinya memprihatinkan bahkan beberapa sudah ambruk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif