Soloraya
Jumat, 21 Oktober 2022 - 19:54 WIB

Pupuk Indonesia Genjot Produktivitas Padi Organik di Jatipuro Karanganyar

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Dukuh Sambat, Desa Jatikuwung, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar berfoto bersama pihak PT Pupuk Indonesia dan distributor, BPP Jatipuro, dan pemerintah dusun berfoto di sawah demplot, Jumat (21/10/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Meski lahan sawah sempat kekurangan air, panen di lahan percontohan atau demonstration plot (demplot) padi organik di Dukuh Sambat, Desa Jatikuwung, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar hasilnya bagus. Demplot tersebut didukung penggunaan pupuk Nutremag, Bioripah, NPK Pusri, dan urea dari PT Pupuk Indonesia.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu II Dukuh Sambat, Tarmo, mengatakan pada musim tanam III tersebut tanaman padi sempat kekurangan air di masa pertumbuhan. “Tapi pas padi bunting  alhamdulilah ada hujan sehingga pertumbuhan lancar dan hasil panennya bagus,” ujarnya di sela-sela acara panen demplot PT Pupuk Indonesia di dusun tersebut, Jumat (21/10/2022).

Advertisement

Ia menambahkan, berdasarkan ubinan atau pengukuran 2,5 meter x 2,5 meter yang dilakukan di dua titik, demplot tersebut menghasilkan 5,6 kg dan 4,8 kg. “Jadi jadi rata-rata 5,2 kg. Sehingga setelah dihitung dengan rumus, produktivitasnya 7,488 ton per ha. Ini termasuk bagus dengan dukungan pupuk berimbang,” kata Tarmo.

Sementara itu, Assistant Account Executive PT Pupuk Indonesia wilayah Karanganyar, Didik Maryadi, mengatakan demplot di Jatipuro adalah yang kedua yang diinisiasi pihaknya. Demplot ini diawali uji analisis tanah untuk mengetahui kebutuhan pupuk pada lahan tersebut.

Baca Juga: PT Pupuk Indonesia Buka 1.000 Kios Pupuk Nonsubsidi

Advertisement

Hasilnya, diketahui kebutuhan pupuk nitrogen (N) rendah, phosphat (P) tinggi, dan kalium (K) tinggi. “Secara konversi kami rekomendasikan pupuk tunggal dan majemuk. Pupuk tunggalnya adalah urea dan pupuk majemuknya adalah NPK Pusri non subsidi serta penambahan produk inovatif dari pusri yaitu Bioripah dan Nutremag,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Bioripah adalah pupuk organik cair yang sifatnya pembenah tanah, tahan terhadap penyakit, dan juga untuk mengefisienkan kebutuhan pupuk. Sedangkan Nutremag adalah pupuk mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit yang berguna memacu pertumbuhan generatif dan meningkatkan hasil panen.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Susilo Haryanto, mengatakan penanaman padi organik di Dusun Sambat sudah dilakukan sejak 2014. “Dusun Sambat termasuk daerah potensi penghasil padi karena bisa panen tiga kali dalam setahun,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Penggunaan Bioripah & Nutremag Sukses Naikkan Produktivitas Kedelai di Colomadu

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Jatikuwung, Abdullah Taufiq, mengatakan hasil panen padi di dusunnya di luar ekspektasi. “Perkiraan saya paling 4,8 ton per ha. Tapi ternyata sampai 5,6 ton per ha. Ini di luar ekspektasi saya,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif