SOLOPOS.COM - Prosesi jamasan pusaka kyai Pamot oleh abdi dalem Pura Mangkunegaran di Rumdin Bupati Karanganyar, Sabtu (8/12/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KARANGANYAR–Sejumlah benda pusaka di rumah dinas (rumdin) Bupati Karanganyar terpaksa dipindahkan.

Pusaka yang dijaga secara turun temurun ikut dipindahkan yakni Keris Kyai Pamot.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keris ini merupakan peninggalan Kanjeng Gusti Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara VIII. Pusaka berusia ratusan tahun selama ini disimpan dalam almari kaca di rumdin tersebut.

Kabag Umum Setda Karanganyar Miko Aditya Kristanto mengatakan pengosongan rumdin mulai dilakukan menjelang pembangunan pendapa setempat.

Pembangunan pendapa ini menelan anggaran Rp16 miliar.

“Sudah mulai diangkut-angkut. Barang pribadi pak Bupati sudsh diangkut ke rumah pribadi di Pokoh, Ngijo,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (24/8/2022).

Ternyata tak hanya barang pribadi bupati yang diangkut keluar dari rumdin tersebut. Namun ada sejumlah pusaka di rumdin tersebut.

Pusaka ini salah satunya Keris Kyai Pamot yang telah dipindahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar.  Miko mengatakan pemindahan tersebut tanpa ritual apapun.

“Tidak ada ritual apa-apa. Yang penting niatnya baik itu saja,” kata dia..

Keris Kyai Pamot secara turun temurun dirawat oleh Bupati yang menjabat. Keris Kyai Pamot merupakan simbol kelahiran atau Hari Jadi Kabupaten Karanganyar merupakan warisan dari Kanjeng Gusti Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VIII.

Setiap tahun Pemkab Karanganyar menjamas atau mencuci Keris Kyai Pamot itu sebagai salah satu bentuk penghormatan. Penjamasan dilakukan setiap tahun dalam satu rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar.

Pusaka ini merupakan pesona Kabupaten Karanganyar. Selain keris Kyai Pamot juga ada seperangkat Gamelan pemberian Dalang Ki Manteb Sudarsono.

“Gamelan juga kita pindahkan ke Disdikbud supaya bisa digunakan di sana,” katanya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan pemindahan gamelan dan sejumlah pusaka di rumdin ke Disdikbud diharapkan bisa terjaga dan digunakan. Bupati menuturkan tak ada ritual khusus untuk memindahkan benda pusaka tersebut.

“Tidak pakai ritual lah. Biasa saja,” katanya.

Untuk barang milik pribadinya, Bupati mengatakan sudah memboyong seluruh barang pribadinya dari rumdin ke rumah pribadi.

“Sudah saya bawa semua ke rumah di Pokoh,” katanya.

Rumah dinas bupati Karanganyar direhab dalam dua tahap. Tahap pertama pembangunan rumah inti rumdin dengan anggaran Rp6,5 miliar bersumber APBD 2022. Kemudian ditahap kedua pembangunan pendapa dan penataan kawasan rumdin yang dianggarkan Rp16 miliar di APBD Perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya