SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati. (Solopos.com/Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR — Puskesmas di Kabupaten Karanganyar menghentikan pemberian parasetamol sirop untuk anak. Keputusan ini diambil menyusul kasus gagal ginjal akut yang ditemukan pada ratusan anak di Indonesia.

Penghentian obat penurun panas untuk anak ini dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sebagai gantinya diberikan obat panas puyer bagi anak yang mengalami panas.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sementara ini kita hentikan sesuai imbauan Kementerian Kesehatan. Kalau secara resminya kita belum menerima surat edarannya,” kata Kepala Puskesmas Tasikmadu, Patria Bayu, kepada Solopos.com.

Selain obat puyer, Puskesmas akan memberikan obat penurun panas dalam bentuk tablet. Patria berharap ada kepastian dari pemerintah mengenai obat mana saja yang dilarang digunakan. Sementara ini sifatnya sebatas imbauan lisan. Belum ada surat edarat resmi. Hal ini membuat kebingungan bagi penyedia layanan kesehatan di tataran bawah.

“Yang kita hentikan obat sirop yang mengandung parasetamol dulu. Kalau obat sirop untuk batuk pilek masih kita berikan. Mudah-mudahan segera ada kejelasan mana saja yang tidak boleh diberikan,” katanya.

Baca Juga: Segera ke Rumah Sakit Jika Anak Tunjukkan Indikasi Gagal Ginjal Akut

Sementara itu, Kasubag Hukum dan Humas RSUD Karanganyar, Mahmud Azis Arifin, juga masih menunggu keputusan resmi dari Kementrian Kesehatan mengenai penggunaan obat sirop untuk anak-anak. Sejauh ini pihaknya belum menerima surat resmi dari Kemenkes mengenai hal itu.

“Secara edaran resmi belum kita terima. Kita baru dapat info dari media massa,” katanya.

Terkait dengan perintah menghentikan penggunaan obat sirop, dia mengatakan baru akan diputuskan hari ini. “Baru akan kita sikapi dengan rapat hari ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwanti, mengatakan penggunaan sirop parasetamol dihentikan sesuai anjuran Kemenkes. Langkah ini akan dilakukan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah. “Ya seperti anjuran kita pakai tablet dulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya