Solopos.com, KARANGANYAR -- Di tengah maraknya kasus penemuan ular di sejumlah wilayah di Tanah Air, puskesmas di Karanganyar tidak menyimpan stok serum antibisa ular.
Untuk mendapatkan serum antibisa ular, puskesmas harus meminta terlebih dulu kepada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar.
Penanggung Jawab Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Gondangrejo, Joko Widardo, menjelaskan selama dua tahun terakhir kasus warga tergigit ular yang ditangani oleh pihaknya sekitar dua hingga tiga orang.
“Kalau data kami memang tidak banyak kasus pasien yang tergigit ular. Di Gondangrejo juga kebanyakan ular sawah yang menggigit. Kebanyakan petani yang mengangkut jerami tergigit. Tapi memang di sini kami tidak menyediakan antibisa ular untuk mengobati pasien,” kata dia ketika ditemui