SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemudik Lebaran (Dok/JIBI/Solopos)

Karangnyar (Espos)–Sejumlah Puskesmas di Kabupaten Karanganyar kekurangan pasokan obat penurun panas, Paracetamol. Kondisi tersebut telah berlangsung selama beberapa pekan belakangan ini.

Seorang petugas Puskesmas Tawangmangu yang ditugaskan di klinik Pasar Wisata Tawangmangu, Sapto menuturkan, sudah beberapa minggu Puskesmas di tempatnya bekerja tidak memiliki pasokan obat penurun panas. Padahal, beberapa pasien yang ia tangani membutuhkan obat tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Saya kurang tahu mengapa obat itu bisa kurang,” katanya akhir pekan lalu.

Ia sebelumnya telah meminta kepada Puskesmas setempat untuk menambah pasokan Paracetamol. Sedangkan dari pihak Puskesmas juga sudah beberapa kali meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar untuk menambah obat tersebut.

Agar para pasien yang mayoritas penjual sayur dan buah di pasar Tawangmangu tetap mendapat obat penurun panas, maka Sapto seringkali membeli Paracetamol ke apotik terdekat. “Saya keluar duit pribadi. Per bungkus besar Paracetamol harganya sekitar Rp 50.000.”

Hal senada juga diungkapkan Kepala Puskesmas Colomadu I, dr Istiati. Beberapa minggu terakhir kemarin, pihaknya memang kekurangan beberapa jenis obat. “Tidak hanya Paracetamol, tapi juga CTM dan beberapa obat lain,” terang Istiati

m87

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya