Soloraya
Sabtu, 15 September 2012 - 14:03 WIB

Puskesmas Ngemplak Overload

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI–Puskesmas Kecamatan Ngemplak kewalahan menangani pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan. Penyebabnya adalah penduduk Ngemplak yang melebihi batas maksimal penduduk yang ditangani puskesmas. Menurut Kepala Puskesmas Ngemplak, Ony Hardoko, seharusnya Ngemplak minimal mempunyai dua puskesmas.

“Idealnya satu puskesmas menangani sekitar 30 ribu jiwa. Sedangkan penduduk Ngemplak pada 2011 menurut Badan Statistik Boyolali sudah mencapai 81.137 jiwa. Jadi Ngemplak minimal ada dua puskesmas,” ungkap Ony, saat ditemui solopos.com, Jumat (14/9/2012), di Puskesmas Ngemplak.

Advertisement

Overload tersebut disebabkan pertumbuhan jumlah penduduk di Ngemplak yang tinggi akibat maraknya pembangunan perumahan dan letak kecamatan yang dekat dengan kota. Overload ini tercermin pada banyaknya jumlah tempat tidur di puskesmas. Menurut Ony, sebuah puskesmas normalnya mempunyai 60 hingga 70 tempat tidur pasien, namun di Puskesmas Ngemplak mencapai 103 tempat tidur.

“103 tempat tidur itu masih kurang. Terkadang pasien kami tempatkan di ruang UGD terlebih dahulu, ketika ada yang kosong, baru kami pindah. Oleh karena itu, Puskesmas Ngemplak pindah kemari [Sawahan] soalnya puskesmas lama lahannya sempit sehingga tidak bisa membuat ruangan tambahan. Sehingga saat ini kami terus melakukan pembangunan untuk menambah ruang rawat inap,” imbuh Ony.

Ony mengungkapkan dalam sehari Puskesmas Ngemplak melayani 180 hingga 250 kunjungan. Menurut Ony, dia pernah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Bupati Boyolali, kemudian Bupati merespons dengan mengatakan akan menjadikan Puskesmas Ngemplak menjadi puskesmas plus. Puskesmas plus adalah puskesmas yang pelayanannya seperti rumah sakit dengan memiliki dokter spesialis.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif