Solopos.com, KLATEN — Sebagian besar dari puskesmas pembantu (pustu) yang tersebar di 26 kecamatan di Kabupaten Klaten hanya dibuka hingga pukul 12.00 WIB. Warga kesulitan berobat akibat tutupnya layanan kesehatan yang menjangkau masyarakat pedesaan tersebut.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Hal itu dikemukakan Ketua Fraksi Gerakan Pembangunan Bangsa DPRD Klaten, Muslim Fadhil. Menurut Muslim, keluhan tutupnya sebagian besar pustu yang ada di Klaten itu disampaikan banyak warga dalam kegiatan serap aspirasi yang digelarnya belum lama ini. Dia menganggap percuma jika terdapat fasilitas pustu di sebuah desa terpencil namun masyarakat setempat tidak bisa memanfaatkannya.
“Bayangkan saat itu terjadi kecelakaan lalu lintas yang korbannya membutuhkan pertolongan kesehatan secepatnya. Tetapi saat datang ke pustu, ternyata tutup. Akhirnya korban harus dilarikan ke rumah sakit yang jaraknya relatif jauh dari tempat kecelakaan. Ini tentu ironis sekali,” papar Muslim, saat ditemui Solopos.com, Selasa (13/8/2013).
Muslim menjelaskan hampir sebagian besar pustu yang tersebar di Klaten sudah tutup pada pukul 12.00 WIB. Menurutnya, pustu tersebut sengaja dibuka hingga siang karena kerap sepi pengunjung yang ingin berobat. Kendati demikian, dia tidak membenarkan langkah pengelola pustu yang menutup layanan kesehatan hanya karena pengunjung sepi.
“Yang namanya sakit atau kecelakaan itu datangnya kan tidak terduga. Bisa siang, bisa malam. Kalau pustu sudah tutup pukul 12.00 WIB, masyarakat yang dirugikan.”