SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Sedikitnya tujuh rumah warga Dukuh/Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, rusak akibat diterjang puting beliung yang melanda wilayah itu, Sabtu (1/2/2014) sore. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sedangkan kerugian materiil akibat kejdaian itu diperkirakan senilai Rp8 juta.

Camat Ampel, Suharto, saat dimintai konfirmasi, Minggu (2/2/2014), membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan dia, peristiwa itu terjadi Sabtu, sekitar pukul 16.15 WIB. Meskipun hujan Sabtu sore itu tidak terlalu deras, tiba-tiba muncul puting beliung yang merusakkan hingga tujuh rumah warga setempat. Pihaknya mencatat enam rumah warga rusak ringan karena terjangan puting beliung merontokkan genteng-genteng rumah tersebut. Sementara satu rumah, milik Ny. Senen, 80, warga RT 001/RW 001, Dukuh Banyuanyar, rusak sedang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Rusak pada bagian usuk rumah. Tapi tidak ada korban jiwa maupun luka,” terang Camat melalui sambungan telepon selulernya.

Camat menambahkan menyusul kejadian tersebut, Minggu pagi, masyarakat dukuh setempat telah melakukan kerja bakti untuk membantu para korban yang rumahnya terkena puting beliung tersebut.
“Warga dibantu anggota TNI dari Koramil setempat dan juga Kodim, termasuk Pak Dandim juga turun membantu warga,” kata Camat.

Mengingat Kecamatan Ampel merupakan salah satu wilayah rawan bencana alam, Camat meminta agar warga senantiasa waspada.

Sebagaimana diketahui, menyusul cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir ini, masyarakat di Kabupaten Boyolali diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya bencana alam.

Selain waspada terhadap banjir, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Purwanto mengakui masyarakat juga harus waspada terhadap bencana lain seperti puting beliung, tanah longsor hingga gunung meletus. Pihaknya telah melayangkan surat edaran (SE) dari Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali agar seluruh kecamatan memberlakukan piket 24 jam untuk penanganan terhadap bencana yang terjadi.

“Khususnya untuk pantauan dan antisipasi terhadap terjadinya bencana,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya