SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SUKOHARJO — Atap 93 rumah di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo rusak akibat diterjang angin puting beliung sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (6/2/2013). Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Atap rumah warga yang rusak tersebut tersebar di dua desa, yakni Gumpang (72 rumah) dan Pabelan (21 rumah). Selain merusak atap, puting beliung juga menyebabkan pohon dan tembok pagar milik warga roboh. Sedangkan kerugian materiil, menurut Camat Kartasura, Bahtiar Zunan, hingga Rabu malam belum bisa diketahui.

Pemilik Toko Wira Wiri, Pujiati, 54, mengungkapkan, angin puting beliung menyebabkan media reklame yang terbuat dari besi di depan tokonya ambruk. Menurut Puji, reklame tersebut sempat mengenai mobil pembeli yang tengah diparkir di depan tokonya.

“Mobilnya tidak rusak parah, tidak tahu kalau penyok karena tadi pemilik mobil panik ingin segera melihat kondisi rumah,” kata Puji, kepada Solopos.com di rumahnya, Rabu.

Puji juga menuturkan atap rumah bagian belakang rusak karena angin dan menyebabkan bocor. Pasalnya tak lama setelah angin puting beliung terjadi, hujan deras mengguyur daerah Kartasura.

“Angin dari utara ke selatan. Seng di kantor Proyek Bengawan Solo mumbul-mumbul, trus suaranya seperti petasan karena anginnya membawa pasir. Terus hujan deras, ini rumah saja banjir karena atap bocor. Barang-barang elektronik saya singkirkan ke bagian yang tidak bocor supaya tidak rusak,” imbuh Puji.

Kerusakan atap parah juga terjadi di rumah salah satu warga Windan RT 002/ RW 006, Siswomartono, 75. Atap teras rumahnya yang terbuat dari seng habis karena tersapu angin. Bahkan gerobak untuk berjualan gorengan milik anaknya yang berada di teras terhempas hingga menghantam pintu dan kacanya pecah. Selain itu, lengan kiri Siswo juga sempat tertimpa genteng.

Selain seng bagian depan rumah, genteng bagian belakang rumah milik Siswomartono, 75, tersebut habis. Oleh karena itu, Siswo menutup barang-barang elektronik dan kasur miliknya dengan payung dan terpal.

Angin puting beliung tersebut juga menyebabkan trafo di Kantor Arta Boga Cemerlang meledak. Menurut pegawai kantor, Abu Rahman, 33, kegiatan di kantor tersebut dihentikan.

“Sekarang ini seharusnya waktunya muat barang. Tapi ini dihentikan karena komputer tidak bisa digunakan akibat trafo meledak. Selain itu, waktu ada angin [puting beliung] tadi, atap gudang yang terbuat dari seng juga rusak. Namun hal itu tidak menjadi masalah. Saat ini [Rabu malam] dari PLN sudah memperbaiki kerusakan kemungkinan besok bagi instalasi listrik sudah normal,” tuturnya.

Kepala Desa Gumpang, Dalhari, mengungkapkan Gumpang memang beberapa kali terkena angin puting beliung. Namun kejadian ini merupakan yang terparah. Sementara itu, Zunan menuturkan saat ini pihaknya bersama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Gumpang, dan tokoh masyarakat melakukan tanggap bencana awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya