SOLOPOS.COM - Paiman Raharjo, putra asli Kalikotes, Klaten, yang dilantik menjadi Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Paiman Raharjo yang baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi jadi Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Senin (17/7/2023), ternyata putra asli Klaten. Paiman lahir dan besar di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyampaikan kebanggaannya ada putra daerah Klaten yang dipercaya Presiden, Joko Widodo (Jokowi), menjadi Wakil Menteri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tentunya saya selaku Bupati atau masyarakat Klaten berdoa agar Prof Paiman bisa menjalankan tugasnya dengan baik, penuh amanah dan tentunya tidak lupa dengan asalnya Klaten. Klaten kan banyak desanya, jangan lupa ikut membangun desanya di Klaten,” kata Mulyani, Senin (17/7/2023).

Mulyani berharap kegigihan Paiman untuk terus belajar meski dengan kondisi serbaterbatas bisa dicontoh generasi muda Kabupaten Bersinar. “Prof Paiman menjadi salah satu contoh piyayi yang gigih dalam belajar, dari prosesnya menjadi sesuatu yang luar biasa. Jadi wong sukses tidak harus anaknya orang wow, tetapi siapa pun memiliki hak yang sama untuk meraih kesempatan,” kata Mulyani.

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengenal Paiman, putra asli Kalikotes yang dilantik jadi Wakil Menteri Desa PDTT sebagai sosok yang gigih di dunia pendidikan. Dia berharap kegigihan Paiman untuk terus belajar bisa memotivasi semua warga Kabupaten Bersinar.

“Sekali lagi ini sangat membanggakan dan bisa menjadi motivasi bagi generasi muda,” kata Jajang. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, Prof Paiman Raharjo lahir pada 15 Juni 1967 di Kalikotes, Klaten.

Ia menjadi Rektor Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Jakarta sejak 2022. Anak keempat dari delapan bersaudara itu menghabiskan masa kecilnya di tanah kelahiran yakni Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes.

Paiman Pernah Jadi Tukang Sapu

Dia bersekolah di SDN Gemblegan 1 Klaten, kemudian melanjutkan ke SMP Santo Yusuf Klaten hingga lulus pada 1985. Selepas lulus SMP, Paiman merantau ke Jakarta. Niatan Paiman merantau lantaran ingin mandiri dan memilih mengalah agar adik-adiknya bisa sekolah.

Di Ibu Kota, Paiman awalnya bekerja sebagai tukang sapu. Putra asli Kalikotes, Klaten, yang baru saja dilantik jadi Wakil Menteri itu juga pernah merasakan tidur di emperan hingga dikejar-kejar petugas trantib. Paiman kemudian menjadi tukang kebun di Yayasan Gembala Baik Jakarta.

Tekadnya yang kuat untuk melanjutkan pendidikan dan mendapatkan motivasi, Paiman kemudian melanjutkan pendidikan di STM Budhaya Jakarta. Dia sekolah sambil bekerja sebagai satpam di Yayasan Gembala Baik.

Setelah lulus STM, dia melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) dan melanjutkan S2 program magister administrasi di kampus yang sama. Dia kemudian melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Padjajaran.

Saat menempuh pendidikan, Paiman bekerja di salah satu perusahaan. Dia juga merintis sejumlah usaha seperti usaha fotokopi, wedang jahe, hingga usaha warung nasi padang.

Kariernya di kampus dimulai dari bawah dengan menjadi dosen, Kasubag, Kaprodi, wakil dekan, dekan, direktur pascasarjana, hingga menjadi rektor di Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama).

“Intinya mencapai kesuksesan, harus mau bekerja keras, pantang menyerah, berdoa, dan gemar bersedekah,” kata Paiman saat ditemui wartawan di Klaten, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya