Soloraya
Kamis, 11 Juni 2015 - 04:30 WIB

PUTRA JOKOWI NIKAH : 4 Tandan Pisang Setinggi 1 Meter Hiasi Graha Saba Buana

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan bersama menuju kediaman pribadi presiden di Jl. Kutai Utara, Sumber, Solo, Rabu (10/6/2015) malam. Kedatangan ribuan anggota relawan Misi Cinta Jokowi tersebut untuk mangayubagya acara pernikahan putra sulung presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, pada 11 Juni mendatang. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Putra Jokowi nikah hari ini.

Solopos.com, SOLO — Panitia resepsi pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda memesan empat tandan pisang raja sepanjang satu meter. Pisang itu dipesan lengkap dengan berbagai pernik-pernik untuk hiasan pintu masuk area pernikahan Gibran-Selvi.

Advertisement

“Pesannya empat tandan. Sekarang baru datang dua tandan. Pesannya sudah lama. Pisangnya dari Mbah Sipon Pisang Solo. Rumahnya di Pasar Kliwon,” kata seorang pekerja pengantar pisang setibanya di depan Graha Saba Buana, Rabu (10/6/2015) pagi.

Semula dua tanda pisang itu hendak diangkat masuk dari pinggir Jl. Letjen Suprapto ke tempat resepsi pernikahan. Namun tak ada tenaga yang membantu. Personel Pasukan Pengamanan Presiden menyarankan agar mobil pengangkut pisang itu boleh masuk ke Gedung Graha Saba Buana dengan syarat harus pakai kartu pengenal dari panitia.

Dua tanda pisang itu pun dibawa masuk gedung menggunakan mobil pikap. Dua pisang itu dipasang di pintu gerbang gedung. Sejumlah pernik-pernik dedaunan seperti janur, daun beringin, tebu, dan sebagai ikut dipasang di tempat itu.

Advertisement

Simbol Tertentu

Anggota panitia bagian adat pernikahan, Mufti Raharjo, mengatakan mengatakan pisang raja itu menjadi simbol tertentu.

“Pisang raja itu simbol harapan agar mendapat derajat luhur. Tebu itu anteping qalbu. Artinya, pasangan pengantin sudah mantap menjalani bahtera rumah tangga. Janur itu artinya sejatining nur atau cahaya sejati. Kuning artinya qalbu kang wening atau hati yang bening dan jernih. Daun beringin itu lambang pengayoman,” kata Mufti saat ditemui Solopos.com, Rabu siang.

Advertisement

Selain itu, Mufti juga menyebut adanya kembar mayang yang merupakan representasi jaya ndaru dan dewa ndaru. Dia mengatakan ndaru itu wahyu. Jaya ndaru artinya mendapat wahyu kejayaan. Dewa ndaru artinya memperoleh wahyu kedewaan.

“Masing-masing merupakan simbol kehidupan yang baik, sejahtera, dan kebijaksanaan. Semua itu diformat dengan konsep kekinian,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif