Soloraya
Selasa, 27 Februari 2018 - 08:00 WIB

Putu Wijaya Menilai Kota Solo Tak Lagi Nyaman

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Putu WIjaya (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Putu WIjaya beranggapan Kota Solo bukan lagi kota yang nyaman.

Solopos.com, SOLO — Sastrawan serba bisa I Gusti Ngurah Putu Wijaya, 73, mampir ke Kota Solo akhir pekan lalu. Penulis drama, cerpen, esai, novel, dan skenario film ini mengisi bincang teater di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Jumat (23/2/2018).

Advertisement

Saat ditemui seusai acara, pria kelahiran Bali, 11 April 1944 mengatakan datang ke Solo seperti nostalgia. Putu pernah kuliah di Yogyakarta. Saat itu dia sering ke Kota Bengawan untuk melihat pertunjukan seni maupun sekadar main-main.

Putu WIjaya pun mengaku menjalin pertemanan dengan sejumlah seniman Kota Bengawan. (baca: Ke Solo Putu Wijaya Bicara Masa Depan Teater Indonesia)

Putu mengatakan banyak perbedaan yang ia rasakan di Kota Solo, terutama dalam hal kenyamanan dan sistem transportasi.

Advertisement

Menurut penilaian Putu, di Kota Solo mulai banyak kemacetan, apalagi saat jam-jam sibuk. Hal itu Putu rasakan saat perjalanan dari Yogyakarta Kamis (22/2/2018) lalu.

“Jadinya Solo enggak lagi kota yang nyaman. Orang kalau pergi ke Solo bayangannya pengin bersantai dan tenang. Tapi macet ini bikin enggak santai,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif