SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Museum Radya Pustaka memiliki koleksi Alquran berbahasa Belanda yang dibuat pada tahun 1934. Hal ini baru diketahui saat petugas museum merapikan arsip museum, Selasa (30/11).

Saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (3/12), Sekretaris Komite Museum Radya Pustaka Solo, Joko Daryoto, mengungkapkan Alquran tersebut adalah karya Maulwi Moehammad Ali dan Soedewo. Sebelumnya, ia dan petugas museum yang kini bertugas, tidak pernah tahu jika ada Alquran berbahasa Belanda.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Namun, saat merapikan arsip, ditemukan koleksi tersebut dalam tumpukan barang-barang yang lain. Karena tidak terawat, kondisi Alquran itu pun tidak sepenuhnya baik. Bagian depan Alquran sudah rusak dan perlu dijilid ulang karena beberapa lembar sudah robek.

“Isinya masih lengkap, tapi kurang bagus kondisinya. Sebelum dipajang, rencananya dikonservasi dulu ke Jakarta,” ungkapnya. Keberadaan Alquran ini, terangnya, menandakan bahwa Islam sudah berkembang di Solo sejak lama, sehingga petugas museum saat itu mengoleksi Alquran tersebut.

Joko juga mengungkapkan jika kondisi perpustakaan Museum Radya Pustaka sebenarnya kurang memadai. Terutama luas ruangan perpustakaan yang tergolong sempit. Akibatnya, ketika banyak pengunjung, perpustakaan tidak muat, sehingga mereka diminta mengambil naskah perpustakaan, lalu membacanya di luar perpustakaan.

“Biasanya saya sediakan karpet di luar museum sebagai tempat baca pengunjung,” terangnya.

ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya