Soloraya
Kamis, 1 November 2018 - 06:00 WIB

Rahasia Sistem Kuliah Online ala Universitas Terbuka

Chelin Indra Sushmita  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Politeknik Indonusa, Suci Purwandari (kiri), menyerahkan kenang-kenangan kepada Direktur Universitas Terbuka Solo, Yulia Budiwati (kanan). (Solopos.com-Chelin Indra Sushmita)

Solopos.com, SOLO – Sistem pembelajaran berbasis digital atau yang dikenal dengan istilah e-learning, tengah dikembangkan sejumlah institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia mulai mengembangkan metode pembelajaran tersebut guna mempermudah mahasiswa dalam belajar.

Salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan sistem e-learning adalah Universitas Terbuka (UT). Selama ini, Universitas Terbuka, termasuk yang ada di Kota Solo, Jawa Tengah, memang telah menerapkan sistem e-learning dalam proses belajar mengajar.

Advertisement

Dengan sistem e-learning, proses pembelajaran di Universitas Terbuka menjadi lebih fleksibel. Kuliah bisa dilakukan secara online tanpa perlu repot bertatap muka antara dosen dan mahasiswa. Sistem kuliah online tersebut menjadi daya tarik yang membuat sejumlah dosen di Politeknik Indonusa Surakarta penasaran. Mereka pun melakukan studi banding ke Universitas Terbuka Solo untuk mempelajari lebih lanjut metode e-learning yang telah lama dilakukan.

Kami sangat penasaran dengan sistem e-learning yang diterapkan di Universitas Terbuka. Selama ini, kami juga telah menerapkan sistem e-learning, tapi untuk pengganti kuliah tatap muka. Belum sepenuhnya dijalankan seperti di Universitas Terbuka. Jadi, kami bermaksud menambah ilmu tentang penerapan sistem kuliah e-learning,” kata Direktur Politeknik Indonusa, Suci Purwandari, dalam acara studi banding yang digelar di Aula Universitas Terbuka Solo, Rabu (31/10/2018).

Advertisement

Kami sangat penasaran dengan sistem e-learning yang diterapkan di Universitas Terbuka. Selama ini, kami juga telah menerapkan sistem e-learning, tapi untuk pengganti kuliah tatap muka. Belum sepenuhnya dijalankan seperti di Universitas Terbuka. Jadi, kami bermaksud menambah ilmu tentang penerapan sistem kuliah e-learning,” kata Direktur Politeknik Indonusa, Suci Purwandari, dalam acara studi banding yang digelar di Aula Universitas Terbuka Solo, Rabu (31/10/2018).

Selama lebih dari dua jam, Direktur Universitas Terbuka Solo, Yulia Budiwati, ditemani anggota stafnya di bidang teknologi, Teguh Muhammad Ilham, menjelaskan seluk-beluk metode kuliah online di kampus tersebut.

Advertisement

Adapun yang memberikan kuliah kepada mahasiswa di Universitas Terbuka bukan hanya dosen, melainkan sejumlah tutor. Para tutor tersebut diseleksi secara ketat sebelum akhirnya dipilih untuk mentransfer ilmu kepada mahasiswa lewat sistem digital yang terintegrasi.

Mahasiswa dituntut lebih aktif dalam diskusi online guna menambah nilai. Sebab, diskusi online tersebut bobotnya sekitar 30 persen dari total nilai akhir. Sementara nilai ujian akhir memiliki bobot sekitar 50 persen. “Mahasiswa boleh saja tidak ikut diskusi atau kuliah online. Tapi, mereka harus menyelesaikan tugas akhir dengan baik agar mendapatkan nilai maksimal,” sambung Yulia Budiwati.

Peserta diskusi tentang metode pembelajaran e-learning yang merupakan dosen dan anggota staf Indonusa sangat antusias dengan materi yang disampaikan. Salah satu peserta diskusi, Nurma, yang berstatus sebagai dosen di Politeknik Indonusa mengatakan, banyak mendapat ilmu baru.

Advertisement

“Jadi dapat ilmu baru dari studi banding ini. Selama ini kami memang sudah menerapkan sistem pembelajaran e-learning, tapi masih sebatas pengganti kuliah tatap muka. Menurut saya sih sistem seperti ini cukup efektif untuk dikembangkan lebih lanjut. Jadi, ketika ada dosen yang berhalangan hadir, tetap bisa memberikan materi yang diunduh secara mandiri oleh mahasiswa,” kata Nurma.

Sebagai informasi, Universitas Terbuka Solo yang kampusnya terletak di Jl. Raya Solo-Tawangmangu Km 9,5, Sapen, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, memiliki slogan making higher education open to all, alias pendidian untuk semua. Yulia Budiwati menegaskan, perguruan tinggi yang dipimpin mengemban amanah pemerintah untuk memperluas akses pendidikan tinggi seluas mungkin bagi masyarakat Indonesia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif