SOLOPOS.COM - Railbus Batara Kresna (JIBI/Solopos/Burhan A)

Railbus Batara Kresna rute Solo-Wonogiri diminta untuk menyamakan tarif dengan bus.

Solopos.com, WONOGIRI Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Wonogiri minta PT Kereta Api Indonesia (KAI) meninjau ulang tarif Railbus Batara Kresna rute Solo-Sukoharjo Wonogiri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka meminta tarif Railbus Batara Kresna disamakan dengan tarif bus antarkota dalam provinsi (AKDP) jurusan Wonogiri-Solo senilai Rp7.000-Rp10.000 per penumpang sekali jalan. PT KAI menetapkan tarif railbus yang dijadwalkan beroperasi mulai Rabu (11/3/2015) senilai Rp4.000 per penumpang sekali jalan.

Permintaan tarif Railbus Batara Kresna itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda Wonogiri Edy Purwanto dan pemilik perusahaan otobus PO Sari Giri jurusan Solo-Wonogiri, Novri Roesmono, yang ditemui Solopos.com secara terpisah, Jumat (6/3/2015).

Keduanya mengatakan pengoperasian railbus jelas mengancam usaha angkutan umum jurusan Solo-Wonogiri. Mereka menyadari pengusaha bus harus berbenah dan memperbaiki pelayanan agar tidak gulung tikar.

Karenanya mereka meminta tarif railbus tidak terlalu murah dan jadwal pemberangkatan tidak ditambah. “Pengoperasian railbus ke Wonogiri selama dua kali sehari sudah cukup. Kami berharap pengoperasian railbus tidak mematikan moda transportasi darat yang lain,” ujar Edy.

Edy menilai pengoperasian railbus juga akan berimbas pada pengusaha minibus Solo-Wonogiri. Railbus beroperasi pagi dan sore pada jam-jam sibuk. Padahal jam-jam sibuk itu menjadi andalan pengusaha bus AKDP maupun minibus mencari keuntungan.

“Penumpang jarak pendek akan beralih ke railbus. Pertimbangannya tarif murah dan cepat. Kami hanya berharap pengoperasian railbus mendorong pengusaha bus AKDP dan minibus untuk berbenah, baik dari sisi pelayanan maupun ketepatan waktu,” ujar dia.

Novri Roesmono juga berpendapat pengoperasian railbus akan berpengaruh pada moda angkutan darat bus atau minibus. Selama ini penumpang bus AKDP merupakan penumpang pelaju.

“Setiap hari setiap bus hanya terisi 30% dari jumlah seat atau sekitar 20 penumpang. Seat akan penuh pada Senin dan Sabtu saat pelaju pulang kampung dan berangkat kembali untuk bekerja,” jelas Novri.

Novri mengaku untuk sementara waktu pengusaha bus masih bisa bertahan tetapi lambat laun akan habis seiring makin populernya railbus sebagai sarana transportasi alternatif. “Kami akan melihat dulu dampak pengoperasian railbus. Apabila dampaknya signifikan, mungkin bus-bus terpaksa dikandangkan.”

Diberitakan sebelumnya, PT KAI Daops VI/Yogyakarta kembali menguji coba rel kereta api dari Stasiun Purwosari, Solo sampai Stasiun Wonogiri di Kabupaten Wonogiri. Uji coba itu sekaligus pengecekan terakhir sebelum Railbus Batara Kresna dioperasikan mulai pekan depan.

Manajer humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Gatut Setyatmoko, mengatakan Railbus Batara Kresna mulai beroperasi 11 Maret dengan rute Solo-Wonogiri. Sepanjang perjalanan Railbus Batasa Kresna akan singgah di sejumlah stasiun, seperti Stasiun Sukoharjo, Stasiun Nguter, dan Stasiun Wonogiri.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya