Railbus Batara Kresna beroperasi dua kali PP sehari. jadawal pemberangkatan railbus masih mungkin berubah.
Solopos.com, SOLO — Jadwal perjalanan Railbus Batara Kresna mungkin diubah sesuai permintaan masyarakat. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo pun mengkaji pola transportasi warga setelah railbus jurusan Solo-Wonogiri pulang pergi (PP) itu kembali dioperasikan mulai Rabu (11/3/2015) lalu.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Saat ini railbus beroperasi dua kali PP dengan pemberangkatan dari Solo (Stasiun Purwosari) pukul 06.00 WIB dan 10.00 WIB. Adapun pemberangkatan dari Stasiun Wonogiri pukul 08.00 WIB dan 12.15 WIB.
Menurut Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, jadwal pemberangkatan masih mungkin berubah selepas evaluasi perjalanan railbus dalam sebulan.
“Kami mulai mengkaji dan menerima masukan masyarakat. Mungkin dalam sebulan kebutuhan warga terhadap Railbus mulai kelihatan,” ujarnya saat berbincang dengan
Yosca menyebut operasional railbus pada Rabu-Minggu (11-15/3/2015) belum dapat menjadi patokan karena warga cenderung masih coba-coba dengan moda perintis itu.
Namun pihaknya mulai menerima saran agar pemberangkatan dari Wonogiri diundur sore. Hal itu untuk mendukung waktu berwisata para pelancong.
“Kalau wisatanya siang katanya kurang nyaman. Jika nanti banyak yang menghendaki, kami akan kaji dan usulkan pada PT Kereta Api Indonesia (KAI),” ucap dia.
Beberapa waktu lalu juga ada usulan agar pemberangkatan awal dilakukan dari Wonogiri. Dengan demikian, penglaju Wonogiri yang bekerja di Solo dapat terakomodasi. Namun PT KAI mengaku kesulitan karena belum ada depo perawatan railbus di Kota Gaplek.
“Kalau berangkatnya dari Wonogiri otomatis perjalanan kereta berakhir di daerah yang sama. Sekarang baru Stasiun Purwosari yang punya depo perawatan railbus,” jelas Manajer Humas PT KAI, Gatut Sutiyatmoko.
Pakar transportasi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Syafii, berharap antusiasme warga terhadap railbus tidak obor-obor blarak.
“Kehadiran railbus mestinya dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi. Subsidi miliaran rupiah dari pemerintah akan muspra jika railbus tak digunakan optimal,” kata dia.