SOLOPOS.COM - Railbus Batara Kresna (Dok/JIBI/Solopos)

Railbus Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri yang akan beroperasi mengancam perusahaan bus jurusan Solo-Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI Pemilik perusahaan otobus (PO) antarkota dalam provinsi (AKDP) jurusan Solo-Wonogiri terancam gulung tikar secara perlahan apabila railbus Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri beroperasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebagian penumpang bus diperkirakan beralih menggunakan railbus Batara Kresna yang tarifnya lebih murah. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Selasa (20/1), railbus Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri akan beroperasi mulai Februari 2015.

Harga tiket railbus Batara Kresna jauh lebih murah ketimbang tarif bus jurusan Solo-Wonogiri. Harga tiket railbus Batara Kresna dipatok Rp4.000/penumpang sementara tarif bus jurusan Solo-Wonogiri Rp8.000-Rp10.000/penumpang.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organisasi Pengusaha Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Wonogiri, Edy Poerwanto, berpendapat sebagian penumpang bus akan beralih menggunakan railbus Batara Kresna lantaran ongkosnya jauh lebih murah.

Apalagi jika railbus dikelola seperti Kereta Api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks) jurusan Solo-Jogja. Lambat laun, jumlah penumpang bus anjlok dan berpengaruh pada penurunan penghasilan PO.

“Mungkin selama 1-2 tahun tidak begitu terasa pengaruhnya. Namun setelah 10 tahun tidak menutup kemungkinan banyak PO yang melayani trayek Solo-Wonogiri gulung tikar,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (20/1/2015).

Dia mencontohkan saat ini tak sedikit bus AKDP jurusan Solo-Jogja yang gulung tikar lantaran kalah bersaing dengan KA Prameks. Selama ini, KA Prameks melayani penumpang setiap satu-dua jam. Tak ayal, penumpang lebih memilih menggunakan kereta api ketimbang bus. Edy khawatir bus AKDP jurusan Solo-Wonogiri bakal bernasib sama dengan bus jurusan Solo-Jogja.

“KA Prameks itu kan lebih dari tujuh kali berangkat dari Solo maupun Jogja. Jika nanti railbus beroperasi hingga beberapa kali dalam sehari, mungkin saja ada PO yang gulung tikar,” papar dia.

Kendati demikian, Edy tetap mendukung pengoperasian railbus Batara Kresna lantaran menambah moda transportasi massal di Kota Gaplek. Namun, pengoperasian railbus hanya saat jam berangkat dan pulang sekolah atau kantor sehingga tidak mematikan PO. Apalagi saat ini kondisi perekonomian bus jurusan Solo-Wonogiri tengah lesu.

“Ya mau bagaimana lagi, ini kan sudah kebijakan dari pemerintah. Tak masalah railbus beroperasi namun hanya saat jam sibuk. Selebihnya penumpang bisa tetap menggunakan bus,” papar dia.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri, Ismiyanto, belum mengetahui secara jelas ihwal pengoperasian railbus Batara Kresna. Namun ia mengatakan sudah siap mengoptimalkan anggota perlindungan masyarakat (linmas) untuk menjaga perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di Wonogiri.

“Dari 21 perlintasan rel kereta api hanya satu perlintasan yang dilengkapi palang pintu yakni di sekitar Alas Kethu,” kata dia terkait pengoperasian railbus Batara Kresna. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya