Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Ketua Satker Railbus Batara Kresna, Anton Apriyanto menjelaskan, berdasarkan ujicoba railbus menuju Wonogiri, Rabu (25/4/2012) lalu, puluhan papan reklame ukuran sedang di sepanjang taman Jalan Slamet Riyadi sisi utara berpotensi menggores kereta dan membahayakan penumpang. Pasalnya, jarak reklame dengan railbus yang tengah melintas terlalu mepet. Tak menutup kemungkinan, dalam perjalanan waktu ke depan, posisi papan reklame bisa lebih condong ke tengah jalan dan menghalangi rel. “Makanya, papan reklame itu harus digeser. Namun, kami harus berkoordinasi dulu dengan pemkot setempat,” ujarnya, Jumat (27/4/2012).
Tak hanya papan reklame yang menurut Anton harus diselesaikan bersama antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan Pemkot Solo serta Pemda setempat. Persoalan pohon-pohon di sepanjang kanan kiri kereta juga menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama. Sebab, persoalan pohon yang berdiri berderet di sepanjang tepi Jalan Slamet Riyadi juga sangat berpotensi menghalangi perjalanan railbus. “Mulai pohonnya, rantingnya serta cabangnya juga perlu diteliti satu persatu. Kalau yang terlalu condong ke rel mungkin perlu ditebang. Namun, sekali lagi harus melibatkan pemerintahan setempat,” paparnya.
Pantauan Espos di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, selain papan reklame dan pohon, pos polisi yang terlalu dekat dengan rel juga berpotensi menghambat perjalanan Railbus Batara Kresna. Selain itu, puluhan pot bunga di taman juga berpotensi menghambat perjalananlantaran terlalu dekat dengan rel.
Bukan itu saja, gubuk-gubuk liar di kanan kiri rel mulai Perempatan Sangkrah hingga ke Kelurahan Semanggi Pasar Kliwon juga berpotensi menghambat perjalanan dan memicu kecelakaan railbus. Selain itu, kesiapan para petugas di setiap perlintasan rel dan jalan raya juga menjadi masalah yang harus ditemukan solusinya sebelum resmi beroperasi 20 Mei.