RAILBUS: Layani Penumpang Kereta, Angkutan Umum Akan Disiapkan di Stasiun Sukoharjo

PERSIAPAN OPERASI -- Railbus Batara Kresna saat uji coba melintasi rel di kawasan persawahan di Mojolaban, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. Untuk mendukung operasional kereta ini mulai 20 Mei mendatang, Dishub Sukoharjo akan menyiapkan angkutan umum di Stasiun Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami sudah melakukan berbagai persiapan termasuk berkoordinasi dengan pengelola angkutan umum. Selain itu kami juga sudah melakukan beberapa perbaikan beberapa fasilitas di Stasiun Sukoharjo,” terang Kepala Dishubinfokom Sukoharjo, Bambang Sutrisno, Senin (30/4/2012).

Dengan disediakannhya angkutan umum di Stasiun Sukoharo, papar dia, jika railbus dioperasikan penumpang dari Wonogiri dan Solo yang turun di Sukoharjo diharapkan tak kesulitan meneruskan perjalanan. Berdasar informasi yang diterimanya pada 30 Mei mendatang railbus yang menempuh jurusan Solo, Sukoharjo, Wonogiri pp dan melanjutkan perjalanan hingga Jogja itu akan diuji cobakan lagi.

Menurut dia Pemkab Sukoharjo menyambut baik rencana pengoperasiaan railbus. Karena kereta ini dinilai merupakan moda transportasi alternatif yang menguntungkan, paling tidak angkutan massal itu akan mampu mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Sukoharjo.

Hanya saja pihaknya berharap harga tiket yang saat ini diwacanakan Rp30.000 per penumpang, bisa diturunkan. Karena harga tiket itu dinilai masih terlalu mahal. “Mungkin harga tiket bisa diturunkan lagi, paling tidak setara dengan harga tiket Kereta Api (KA) Prameks.”

Menyinggung soal keamanan perlintasan KA di Sukoharjo, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Karena di Sukoharjo terdapat delapan perlintasan KA yang tak berpalang pintu. “Secara resmi paling tidak ada delapan perlintasan kereta api, dari jumlah itu lima di antaranya akan disiapkan petugas jaga dari Dishubinfokom. Tapi ini belum termasuk perlintasan kecil-kecil yang banyak dijumpai di sepanjang jalur KA. Karena itu kami berkoordinasi dengan PT KAI, sebab merekalah yang memiliki kewenangan dan kebijakan. Mulai dari perbaikan jalur rel hingga pintu perlintasan,” terang Bambang.