SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diminta segera berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait konsep operasional railbus Bhatara Kresna.

Menurut Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, Pemkot dan PT KAI yang akan mengelola dan mengoperasikan moda transportasi massal itu harus duduk bersama untuk membicarakan secara matang konsepnya, termasuk menentukan siapa yang harus mensubsidi.

“Matangkan dulu konsepnya. Apakah nantinya railbus itu akan digunakan sebagai sarana transportasi massal ataukah khusus untuk pariwisata, jalur mana saja yang akan dilalui dan sebagainya. Lalu, kalau harus ada subsidi untuk masyarakat yang memanfaatkannya, siapa yang harus memberi, apakah pemerintah pusat dari APBD, pemerintah provinsi ataukah Pemkot yang dananya dari APBD,” ujar Sukasno ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan, Jumat (2/3/2012).

Sukasno berpendapat jika melihat kondisi railbus beserta segala fasilitas yang tersedia di sana, sarana transportasi itu lebih pantas dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata. Sehingga jika tarif yang dikenakan kepada penumpang sekitar Rp 30.000, menurutnya sangat wajar. “Sebab kalau orang-orang memang sudah merencanakan untuk wisata, mereka tentunya tidak mempersoalkan berapa biayanya. Saya yakin mereka mampu,” kata Sukasno.

Namun jika railbus dikonsep sebagai angkutan massal untuk melayani penumpang umum dengan trayek Solo-Sukoharjo-Wonogiri, menurut Sukasno, tarifnya memang harus terjangkau.

Ditemui terpisah, anggota Komisi III DPRD Kota Solo, Suranto mengatakan harus ada kajian lebih lanjut jika Pemkot harus mensubsidi railbus dengan dana APBD kota. “Menurut saya perlu dilakukan analisis lebih dulu kalau memang harus ada subsidi dari APBD kota, apakah nantinya APBD itu mampu atau tidak untuk memberikan subsidi tersebut,” tandas Suranto saat ditemui di ruang Komisi III, Jumat.

JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif