Indah Septiyaning Wardani / Ahmad Mufid Aryono | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Karanganyar Bagus Selo saat diwawancara usai konsolidasi internal partai di kantor DPC PDIP setempat pada Sabtu (20/5/2023) sore. (Solopos.com/Indah Septiyaning W.)
Solopos.com, KARANGANYAR– Partai politik (parpol) di Kabupaten Karanganyar mulai menakar kekuatan menghadapi konstelasi pemilihan bupati (pilbup) pada November mendatang.
Hasil perolehan suara di pemilihan legislatif (Pileg) 2024, menjadi acuan parpol mengusung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup).
Ketua DPC PDIP Karanganyar, Bagus Selo, memastikan partainya masih merajai kursi DPRD Karanganyar periode 2024-2029. PDIP diprediksikan meraih 15 kursi atau naik dua kursi berdasarkan hasil Plano C1 di Pemilu 2024.
Dengan perolehan kursi tersebut, PDIP percaya diri untuk mengusung cabup-cawabup di Pilkada yang digelar pada 27 November 2024 nanti. Bagus Selo bahkan menyatakan bahwa posisi calon bupati dari PDIP harga mati.
Dengan perolehan kursi tersebut, PDIP percaya diri untuk mengusung cabup-cawabup di Pilkada yang digelar pada 27 November 2024 nanti. Bagus Selo bahkan menyatakan bahwa posisi calon bupati dari PDIP harga mati.
PDIP tak ingin lagi berada di posisi sebagai calon wakil bupati (cawabup) sebagaimana pilkada 2018 lalu. “PDIP meraih 15 kursi DPRD yang artinya bisa mengusung calon sendiri. Dan untuk posisi calon bupati dari PDIP tidak bisa ditawar lagi,” kata Bagus Selo, Minggu (25/2/2024).
PDIP, lanjut Bagus Selo, tidak menutup pintu koalisi dengan partai politik lain. Meskipun, PDIP memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri.
Sejauh ini, belum ada komunikasi dengan parpol mengenai koalisi di Pilkada tersebut.
Bagus Selo mengasumsikan ada tiga pasangan calon (paslon) bertarung di Pilkada Karanganyar 2024. Tiga paslon ini didasari atas perolehan kursi di DPRD.
“Kalau melihat hasil pemilu 2024 ini ada tiga parpol yang diprediksi mendapatkan jatah lima kursi DPRD Karanganyar. Partai Demokrat 5 Kursi, PKB 5 Kursi dan PKS 5 kursi,” kata dia.
Menurut Bagus, tiga parpol tersebut bisa membentuk poros koalisi untuk mengusung calon bupati dan cawabup. Kemudian poros kedua dari Partai Golkar yang diprediksi meraih sembilan kursi di DPRD Karanganyar. Dengan perolehan itu, Partai Golkar bisa mengusung cabup-cawabup. Lalu poros ketiga dari PDIP yang meraih 15 kursi dan bisa mengusung calon di Pilkada.
“Jadi kalau melihat posisi kursi DPRD, bisa ada tiga paslon. Ini prediksi hla. Untuk PDIP siapa calonnya itu hak preogratif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri,” kata dia.
DPC PDIP, kata Bagus Selo, akan membuka proses penjaringan dan penyaringan bakal calon bupati dan calon wakil bupati.
Menurut Bagus Selo, PDIP memiliki kader dan putra daerah terbaik seperti Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah yang kini menjabat Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto.
Kemudian ada anggota DPR dari PDIP yang juga mantan Wabup Karanganyar, Paryono dan mantan Bupati Karanganyar Rober Christanto.
Saat ditanya namanya juga masuk radar bursa Pilkada, Bagus Selo menjawab diplomatis, bahwa calon yang diusung PDIP ada ditangan Ketua Umum PDIP.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Karanganyar, Toni Hatmoko, mengatakan belum menentukan arah untuk berkoalisi dengan parpol lain dalam menghadapi Pilkada 2024. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada DPP PKB terkait sikap di Pilkada.
“Hasil pileg ini menjadi acuan kami menentukan arah di Pilkada. Kewajiban kami menyiapkan kader yang akan diusung dalam Pilkada,” kata dia.
Toni mengatakan cukup sadar posisi dengan perolehan lima kursi berdasarkan penghitungan suara C1 di Pemilu 2024. PKB tak memaksakan diri mengajukan kader sebagai calon bupati, harus berasal dari PKB.
PKB akan mengusung kadernya di Pilkada nanti sebagai cawabup. Saat ditanya siapa kader yang akan diajukan sebagai cawabup, Toni mengatakan belum diputuskan partai.