SOLOPOS.COM - Langgar Merdeka Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO — Menimba pahala sebanyak-banyaknya di momen Ramadan aktif dilakukan anak-anak dengan mengikuti kegiatan mengaji atau TPQ di Langgar Merdeka Laweyan Solo. Mengaji atau TPQ setiap sore telah menjadi agenda rutin di langgar tersebut saat Ramadan.

Adapun para santri TPQ di Langgar Merdeka bisa menghafal dua sampai lima juz Al-Qur’an dalam waktu satu bulan. Jumlah santri di Langgar Merdeka sekitar 30 anak sampai 35 anak dengan pengampu tiga ustaz hafiz.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu diungkapkan oleh Takmir Langgar Merdeka, Zulfikar saat dihubungi melalui WhatsApp (WA), Sabtu, (1/4/2023).

Menurut Zulfikar, tidak semua santri bisa menghafal dalam jumlah yang sama karena mereka punya kemampuan berbeda-beda. Mereka punya target minimal menghafal Al-Qur’an yang ingin dicapai saat Ramadan.

“Kalau target minimal ada karena tiap murid [santri] beda kemampuannya,” jelas dia.

Meski punya kemampuan berbeda-beda, Zulfikar mengakui para santri TPQ di Langgar Merdeka punya skil hafalan di atas rata-rata.

“Untuk TPQ Langgar Merdeka grade-nya berbeda dengan TPQ umumnya karena yang di Langgar Merdeka santrinya rata-rata sudah punya hafalan tiga sampai lima juz,” ungkap dia.

Zulfikar menjelaskan, kegiatan TPQ di masjid lain pada umumnya masih diawali dari bimbingan bacaan iqro atau cara baca Al-Qur’an, dari jilid satu sampai enam. Namun TPQ di Langgar Merdeka tidak mengajarkan hal tersebut saat Ramadan.

“Kalau di TPQ Langgar Merdeka para murid adalah yang sudah lancar baca Al-Qur’an dan mempunyai hafalan Al-Qur’an beberapa juz,” terang dia.

Kegiatan tersebut menjadi agenda rutin selama Ramadan tiba. Di samping TPQ, ada pun kegiatan rutin yang dilakukan Langgar Merdeka selama Ramadan meliputi buka bersama dan Salat Tarawih.

“TPQ dan buka bersama para santri yang sudah rutin dilakukan tiap tahun dan juga Salat Tarawih,” ucapnya.

Seperti diketahui, Langgar Merdeka dianggap sebagai salah satu bangunan tua nan bersejarah di Kota Solo, Jawa Tengah. Dari catatannya, Langgar ini dulunya toko candu alias ganja.

Berdasarkan informasi yang ditayangkan di situs resmi Dinas Pariwisata Kota Surakarta/Solo, pariwisatasolo.surakarta.go.id, sebelum menjadi langgar, bangunan ini merupakan kepunyaan keturunan China yang digunakan untuk berjualan ganja. Bangunan itu lalu dibeli H. Imam Mashadi yang kemudian dipakai sebagai tempat ibadah.

Langgar Merdeka yang berlokasi di Jl. Dr. Radjiman No. 556, Laweyan, Solo, Jawa Tengah (Jateng) ini menjadi penanda menuju Kampung Batik Laweyan. Langgar bercat hijau ini dibangun pada 1942 dan selesai pada 26 Februari 1946.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya