Soloraya
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 00:28 WIB

Ramai Banteng Vs Celeng di PDIP, Dencis: Jangan Sak Karepe Dewe!

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPD PDIP Jateng Bidang Maritim, Denny Nurcahyanto di Resto Soemoer Timbo Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (15/10/2021) malam. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wakil Ketua Bidang Maritim DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Denny Nurcahyanto, ikut berkomentar terkait polemik banteng vs celeng yang ramai di internal parpol tersebut belakangan ini.

Dalam hal ini, Dencis, sapaan akrabnya, menyayangkan pernyataan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Advertisement

“Saya menyayangkan pernyataan Pak Rudy yang telah menyudutkan Mas Bambang Pacul dalam konflik antara banteng dengan celeng ini. Kami banteng bukan celeng. Sebagai seorang banteng itu seharusnya tunduk ya, tunduk dan taat, dan nurut kepada partai,” ujarnya saat wawancara dengan wartawan di Solo, Jumat (15/10/2021).

Baca Juga: Walah, Polemik Banteng Vs Celeng PDIP Disebut Hanya Setingan

Advertisement

Baca Juga: Walah, Polemik Banteng Vs Celeng PDIP Disebut Hanya Setingan

Apalagi, menurut Dencis, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri belum memutuskan siapa figur capres yang akan diusung. Dalam kondisi seperti itu seharusnya seluruh kader di daerah tidak berandai-andai dan terlibat dalam gerakan dukung mendukung calon. Mereka harus tunduk dengan aturan yang ada.

“Kalau kita sebagai petugas partai berandai-andai, saya kok tidak setuju. Saya sebagai pengurus DPD PDIP Jateng mengimbau Pak Rudy supaya menghormati apa yang menjadi instruksi partai. Kalau tidak ada instruksi, ya sebaiknya jangan mengeluarkan stetement [pernyataan] yang mendukung salah satu calon,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: Mobil Listrik Klasik untuk Wisata Solo Segera Beroperasi, Ini Rutenya

Rudy menyebut kader PDIP Solo akan tunduk ketika sudah ada keputusan dari Megawati, seperti saat turunnya rekomendasi cawali-cawawali Solo kepada Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. Menurut Dencis, apa yang menjadi polemik belakangan ini berbeda dengan yang terjadi saat Pilkada 2020 lalu.

“Ini sekupnya bukan kota atau kabupaten. Untuk capres kan se-Indonesia. Saya kira aturan parpol yang ada harus diamini. Jadi jangan mengeluarkan statement yang memicu gejolak di internal kita, di kader-kader kita, di petugas-petugas yang lain. Kita itu petugas parpol ya menjalankan instruksi yang ada, bukan sak karepe dewe,” urainya.

Advertisement

Baca Juga: Anggota DPRD Solo 5 Periode Ikut Buka Suara soal Banteng Vs Celeng PDIP

Lebih lanjut, Dencis mengamini pernyataan Bambang Pacul yang menyebut banteng itu semestiya mengikuti barisannya. Bila ada yang keluar dari barisan banteng diibaratkan sebagai celeng.

“Celeng itu cenderung merusak ya. Mana ada celeng enggak merusak, merusak semua. Nah itu harus dipahami teman-teman lain,” ujarnya.

Advertisement

Dencis mengingatkan jajaran kader PDIP di Jateng tidak ikut terpancing dengan pernyataan-pernyataan politik yang justru akan merugikan PDIP.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif