SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, berbincang dengan anak-anak saat menghadiri acara Kenduri Pengawasan 2023 di Grha Bung Karno Klaten, Rabu (23/8/2023). (Istimewa/Bagian Prokopim Setda Klaten)

Solopos.com, KLATENInspektorat Klaten menggelar Kenduri Pengawasan 2023 di Grha Bung Karno Klaten, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Rabu (23/8/2023). Kegiatan itu sekaligus menjadi ajang bagi anak-anak untuk belanjar perilaku antikorupsi sejak dini.

Rangkaian acara yang digelar sejak pagi hingga malam itu terbagi dalam empat kegiatan meliputi festival sekolah berintegritas, ekspo pengawasan dan pelayanan publik, festival musik antikorupsi, serta pentas musik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pembukaan acara itu digelar Rabu pagi dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, jajaran Forkopimda, perwakilan KPK, Inspektorat Jawa Tengah, dan Inspektur Inspektorat kabupaten/kota di Soloraya.

Ada 28 peserta yang mengikuti ekspo itu dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Klaten yang memerkan pelayanan publik, inovasi, hingga prestasi masing-masing. Selain itu ada dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Polres Klaten, serta KPK.

Plt Inspektur Inspektorat Klaten, Fadzar Indriawan, menjelaskan Kenduri Pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Klaten ini dimaknai berbeda dibanding kenduri biasanya. Biasanya kenduri identik dengan kegiatan perjamuan makan.

Namun kali ini Inspektorat Kabupaten Klaten mewujudkan kenduri dengan beberapa kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Ada empat kegiatan yaitu festival musik antikorupsi yang diperuntukkan untuk siswa SMP dengan mengaransemen lirik untuk mengajak mencegah korupsi,” jelas Fadzar berdasarkan keterangan tertulis dari Bagian Prokopim Setda Klaten.

Kemudian ada juga festival sekolah berintergeritas berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dalam rangka memperbaiki tata kelola sekolah dan pendidikan antikorupsi. Saat ini sudah ada 26 SD dan 40 SMP yang bergabung dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya ada ekspo pengawasan dan pelayanan publik yang merupakan media promosi dari 28 pelayanan, serta pentas musik. Fadzar mengatakan kegiatan tersebut bertujuan sebagai sarana publikasi peran dan hasil Inspektorat Kabupaten Klaten.

Lalu menyosialisasikan beberapa pelayanan publik serta mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah. Dia berharap dengan kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Ada Kuis dan Permainan Edukatif

“Kenduri pengawasan tidak hanya bisa dinikmati oleh pemerintah, sekolah atau lainnya tapi juga masyarakat secara luas. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya memperbaiki tata kelola pemerintahan, khususnya di Kabupaten Klaten,” imbuhnya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Kenduri Pengawasan menyasar seluruh masyarakat termasuk pelajar yang diharapkan mampu menjadi sosok antikorupsi. Dia menjelaskan ada beberapa stan-stan yang telah dipamerkan jajaran OPD Klaten berupa inovasi dan prestasi dari masing-masing OPD.

“Untuk anak-anak dari SD yang ikut dalam acara Kenduri Pengawasan ini anak-anak nanti akan kami ajarkan bagaimana tidak hanya menjadi sosok yang membanggakan, tetapi menjadi sosok yang antikorupsi dan yang lainnya,” kata dia.

Kenduri Pengawasan itu dihadiri pelajar tingkat SD serta SMP sederajat di wilayah Klaten. Mereka mendatangi satu per satu stan yang memamerkan inovasi beragam, termasuk stan yang mengajarkan soal perilaku antikorupsi.

Salah satu pelajar, Loren, mengatakan rangkaian kegiatan di Grha Bung Karno Klaten tersebut seru. Ada kuis yang dihadirkan di sejumlah stan. Dia juga membenarkan ada stan yang mengajarkan soal perilaku antikorupsi.

“Korupsi itu mengambil sesuatu diam-diam. Korupsi tidak baik,” kata siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan tersebut saat ditemui wartawan seusai mengunjungi stan.

Pelajar lainnya, Abidzar, mengatakan rangkaian kegiatan tersebut sangat menarik lantaran menghadirkan kuis serta permainan yang tak menjemukan. Dalam kuis-kuis itu juga diisi ajakan untuk berperilaku antikorupsi.

“Korupsi itu mencuri uang rakyat. Itu perilaku tidak baik. Agar tidak korupsi harus jujur dan berani,” kata siswa kelas V SDN 1 Tegalyoso tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya