SOLOPOS.COM - Keramaian aktivitas jual beli sapi dan hewan lain di Pasar Hewan Jelok, Cepogo, Boyolali, Minggu (25/6/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Jumlah sapi yang masuk dan diperjualbelikan di Pasar Hewan Jelok atau Pasar Hewan Sunggingan Boyolali mengalami kenaikan menjelang Iduladha 2023. Pada hari biasa, jumlah sapi yang masuk sekitar 800-1.000 ekor.

Namun menjelang Iduladha pada Minggu (25/6/2023) hingga pukul 12.00 WIB sudah ada sekitar 1.500 ekor sapi yang masuk. Dari pantauan Solopos.com, Minggu pagi, truk dan kendaraan bak terbuka pengangkut hewan yang mayoritas sapi tersebut antre masuk Pasar Hewan Jelok.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Beberapa petugas juga mengarahkan sopir untuk masuk lewat pintu kedua di sebelah timur pasar. Terpantau dari Kantor Desa Jelok di sebelah barat pasar juga banyak kendaraan berjejer parkir. Banyak juga orang dan sapi yang saling berbaur di keramaian itu.

Kepala UPT Pasar Hewan Sunggingan Boyolali, Sapto Hadi Darmono, menyampaikan pasaran Pasar Hewan Jelok terakhir jelang Iduladha itu memang ramai. Ia menyampaikan ramainya pasar hewan dimulai sebulan sebelum Iduladha.

“Jelang Iduladha ini memang ada peningkatan baik dari harga dan jumlah yang masuk. Untuk harga sapi siap potong begitu naik Rp500.000-Rp2 juta per ekor. Kambing juga naik Rp200.000-Rp700.000 per ekor,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di Pasar Hewan Jelok, Minggu.

Ia mengatakan pada hari biasa ada 800-1.000 ekor sapi yang masuk ke Pasar Hewan Jelok. Namun, sebulan ini sudah ada kenaikan lebih dari 1.000 sapi per setiap hari pasaran.

Hingga Minggu siang, ia mencatat ada 1.500 ekor sapi yang masuk, sedangkan kambing ada 300 ekor. Lebih lanjut, Sapto mengungkapkan karena ramainya pengunjung dan kendaraan yang masuk, timnya juga membuka pintu masuk kedua.

Kebutuhan Meningkat

“Volume kendaraan bertambah, jadi kalau satu pintu bakal terjadi kemacetan. Akhirnya kami arahkan untuk ke timur, kami buka dua pintu. Biasanya kami hanya buka satu pintu,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pedagang sapi asal Musuk, Boyolali, Warsito, 63, membenarkan jelang Iduladha memang jumlah sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Jelok lebih banyak.

Hal tersebut, kata dia, karena semakin banyak orang yang membawa dan membutuhkan sapi datang ke Pasar Hewan Jelok. Ia mengungkapkan pada hari biasa terkadang tidak membawa sapi hingga membawa lima ekor.

Namun, sebulan jelang Iduladha, Warsito konsisten membawa lima sampai enam ekor sapi untuk dijual. “Kalau saya carinya ke warga-warga desa sekitar tempat tinggal, yang dekat-dekat. Terus dibawa ke sini,” jelas dia.

Ia mengatakan jenis sapi yang ia jual adalah sapi brenggolo. Ada kenaikan harga untuk sapi-sapinya, dari yang biasanya Rp20 juta per ekor menjadi Rp22 juta per ekor.

Peternak lain asal Ampel, Boyolali, Triyono, 53, juga mengamini harga sapi mengalami kenaikan jelang Iduladha. Seingatnya, kenaikan harga sapi telah dimulai sejak lima pasaran atau lima kali Pahing.

“Dari yang harganya Rp18 juta jadi Rp19,5 juta per ekor, kenaikan penjualan mungkin sekitar 40-50 persen,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya