SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani (kiri), menyerahkan bantuan pangan berupa 10 kg beras kepada warga di Balai Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kamis (13/4/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kabupaten Sukoharjo menjadi daerah tercepat dalam penyaluran bantuan pangan se-Jateng. Pada Kamis (13/4/2023), 719 ton beras bantuan dari cadangan pangan pemerintah itu sudah tersalurkan 100% kepada 71.913 keluarga di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.

Wakil Pimpinan Cabang Bulog Solo, Andrew R. Shahab, dalam pembagian beras di Balai Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol,  mengapresiasi gerak cepat Pemkab Sukoharjo dalam mendistribusikan bantuan pangan tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Beras bantuan yang disalurkan memiliki kualitas medium sesuai dengan amanat Badan Pangan Nasional. “Penyaluran kami lakukan selama tiga bulan yaitu Maret, April dan Mei. Untuk Maret baru tersalurkan di bulan April ini,” kata Andrew.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengatakan pihaknya membagikan bantuan beras secara serentak di 58 lokasi. Per lokasinya ada sebanyak 14 ton beras. “Ini gratis bantuan cadangan pangan dari pemerintah, tetapi terbatas. Masing-masing mendapat 10 kilogram. Kalau yang berbayar itu operasi pasar,” ucap Bupati.

Dari hasil pengawasan, Bupati tak melihat adanya kendala dalam penyaluran bantuan pangan tersebut. Masyarakat penerima bantuan tertib mengantre saat pembagian. “Hasil monitoring alhamdulillah lancar, tidak ada masalah, masyarakat senang dapat bantuan ini,” kata Bupati.

Beberapa hari sebelumnya,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kunjungan kerjanya ke kompleks pergudangan Bulog Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, mengungkapkan jumlah bantuan yang disalurkan total 21,3 juta keluarga. “Dengan bantuan ini kami harapkan dapat menurunkan harga beras,” harap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan stok beras untuk Lebaran ini terbilang aman mengingat bertepatan dengan panen raya. Dia mengatakan hampir di semua provinsi yang telah dia tinjau seperti di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan, Jawa Barat hasil panen rayanya tidak ada masalah.

“Beras impor untuk jaga-jaga panen raya. Secara umum panen raya ini belum diketahui tonasenya berapa karena belum semua Provinsi selesai. Kalau sudah selesai baru kami memiliki data realisasi tonasenya berapa,” jelas Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya