Soloraya
Kamis, 19 Januari 2023 - 16:05 WIB

Rampung Pembangunan Fase I, Solo Safari Ditarget Raup Rp800 Juta

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan halaman depan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Jebres, Solo, yang akan berubah nama menjadi Solo Safari, Jumat (6/1/2023) (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO– Solo Safari menargetkan penjualan untuk rekreasi Rp800 juta per bulan selama 2023. Beban operasional Solo Safari seluruhnya dibiayai dari pendapatan.

Target itu disampaikan Senior Advisor Sales Marketing Taman Safari Indonesia Panca R Sarungu ditemui  wartawan setelah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Kamis (19/1/2023).

Advertisement

“Kami sebenarnya punya target kalau bisa per bulannya penjualan Rp800 jutaan supaya berkontribusi untuk daerah,” kata dia.

Ditanya kapan BEP atau balik modal dari investasi Solo Safari, Panca hanya menjawab diplomatis.  “Kami kan bantuannya dari donor. Kalau kami Taman Safari Group memang melakukan investasi, namun tidak menghitung investasinya namun mendapatkan kerja sama dari operasional,” ujarnya.

Menurut dia, seluruh biaya operasional Solo Safari dibiayai dari hasil operasional Solo Safari. Pembiayaan tidak menggunakan APBD Kota Solo. Adapun Solo Safari dibuka mulai 27 Januari 2023.

Advertisement

“Mohon doakan persiapan lancar, kami buka soft opening bulan ini. Satwa yang kami dibawa dari grup kami dalam perjalanan beberapa sampai hari ini,” ungkap dia.

Panca mengatakan ada beberapa satwa yang dilindungi perlu proses transfer dari satu daerah ke daerah lainnya sebelum sampai Kota Solo, antara lain, harimau. Dia tak mau menjelaskan rinci jenis satwa supaya menjadi kejutan.

“Totalnya yang dilindungi hampir 20-an,” papar dia. Dia mengatakan ada standar Taman Safari Indonesia yang didatangkan, ada dokter hewan, tim dari kebun binatang yang dikelola Taman Safari Indonesia lainnya bakal terlibat di Kota Solo.

Advertisement

“Kami memastikan satwa yang kami datangkan dalam kondisi sehat, artinya satwa pas dengan suasana Solo, karena satwa perlu adaptasi. Di Bogor [Taman Safari Bogor] lebih dingin di Prigen [Taman Safari Prigen] lebih dingin,” ungkap dia.

Menurut dia, pembangunan fase I sekitar 70%. Fase kedua bakal lebih banyak yang hal baru di Solo Safari. Solo Safari bakal menawarkan keindahan, kenyamanan, dan kesan modern pada proses peremajaan total Taman Satwa Taru Jurug.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif