Soloraya
Rabu, 3 Oktober 2018 - 14:15 WIB

Rancangan APBD Sragen 2019 Defisit Rp222 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><b>Solopos.com, SRAGEN </b>– Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180710/491/927033/proyek-jalan-sragen-rp307-miliar-dimulai" title="Proyek Jalan Sragen Rp307 Miliar Dimulai">APBD</a>) Sragen 2019 diprediksi defisit Rp222,93 miliar. Defisit terjadi karena belanja lebih besar dari pendapatan.</p><p>Penjelasan tersebut disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dalam Rapat Paripurna DPRD Sragen dengan agenda penyampaian KUA-PPAS tahun 2019, Selasa (2/10/2018).</p><p>Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan pendapatan daerah 2019 diprediksi Rp1,643 triliun. Sedangkan belanja daerah diasumsikan mencapai Rp1,866 triliun.</p><p>Artinya ada selisih antara besaran belanja dengan pendapatan senilai Rp222,93 miliar. Selisih itu adalah defisit anggaran yang akan ditutup pakai sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) 2018.</p><p>"Defisit anggaran akan ditutup dengan Silpa <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20141214/491/559799/cpns-2015-sragen-alokasikan-anggaran-seleksi-cpns-rp700-juta" title="CPNS 2015 : Sragen Alokasikan Anggaran Seleksi CPNS Rp700 Juta">APBD 2018</a> sembari menunggu dana alokasi umum [DAU] dan bantuan keuangan [bakeu] Pemerintah Provinsi Jateng," tutur dia.</p><p>Yuni, panggilan akrab Bupati, optimistis defisit bisa ditutup dengan potensi keuangan yang ada. Sedangkan mengenai pendapatan asli daerah dia mengklaim akan ada peningkatan.</p><p>Kenaikan itu dari pajak dan retribusi. "Yang kami khawatirkan justru pendapatan dari BLUD [Badan Layanan Umum Daerah] karena tertundanya setoran BPJS," ujar Sekda Sragen, Tatag Prabawanto.</p><p>Sementara untuk anggaran infrastruktur menurut Bupati, belum bisa dihitung karena masih menunggu kepastian anggaran dari APBN. Tapi tahun depan infrastruktur tidak lagi jadi prioritas.</p><p>"Fokus pembangunan 2019 adalah good government dan smart city. Jadi kebijakan penganggarannya fokus ke situ. Tahun depan infrastruktur tidak lagi jadi fokus pembangunan kami," urai dia.</p><p>Ihwal detail kegiatan pembangunan good government dan smart city, Yuni menyatakan akan disebar di semua organisasi perangkat daerah (OPD). Di tiap OPD harus ada implementasi fokus itu.</p><p>Terpisah, Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto,saat diwawancarai wartawan mengapresiasi konsep pembangunan Sragen Smart City yang telah direncanakan eksekutif pada 2019.</p><p>Konsep pembangunan itu, menurut Bambang, bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Tapi dia juga menilai persoalan kerusakan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180628/491/924892/anggaran-seleksi-perdes-sragen-cekak-bikin-pemdes-pusing" title="Anggaran Seleksi Perdes Sragen Cekak Bikin Pemdes Pusing">infrastruktur</a> jalan di Sragen belum tuntas.</p><p>Masih banyak ruas jalan yang belum terjamah anggaran pembenahan beberapa tahun terakhir. Persoalan lain yang muncul saat ini adalah banyaknya rekanan proyek 2018 yang menjerit.</p><p>Gara-garanya mereka telah mengerjakan proyek hingga 75 persen tapi belum dibayar. "Rekanan pada menjerit saat ini karena belum dibayar. Padahal pekerjaan mereka sudah 75 persen," kata dia.</p><p></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif