Soloraya
Selasa, 25 Juni 2013 - 17:03 WIB

RANJAU PAKU : Awas! Perlintasan KA Pasar Nongko Jadi Sasaran Penyebaran

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ranjau paku (Merdeka.com)

Ilustrasi ranjau paku (Merdeka.com)

SOLO — Sejumlah warga mengeluhkan adanya ranjau paku yang dipasang di perlintasan rel kereta api di Jl RM Said, depan Pasar Nongko. Mereka menduga ranjau tersebut dipasang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab lantaran motif ekonomi.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Selasa (25/6/2013) siang, sepanjang dua jalur perlintasan kereta api di jalan tersebut terdapat sejumlah paku-paku berukuran besar dengan panjang lima sentimeter  yang tersebar. Selain paku, terdapat mur dan baut yang juga tersebar di perlintasan tersebut. Di sekitar Jl RM Said dan Jl Hasanudin terdapat beberapa bengkel motor dan kios tambal ban.

Seorang warga, Widyo Suharto, 38, mengaku menjadi korban ranjau tersebut, Senin (24/6/2013). Warga RT 003/RW 014, Pucangsawit, Jebres, tersebut mengaku setiap hari melewati perlintasan kereta api di lokasi itu, namun baru satu kali dia mendapati ban motornya bocor lantaran ranjau paku yang disebar di jalur tersebut.

“Kemarin [Senin] pas lewat sini saya kaget kok ada banyak paku yang dipasang di sekitar rel. Saat mau menghindar hla kok malah ban saya kena. Padahal setiap hari saya lewat sini biasanya enggak ada ranjau paku,” ujarnya kepada wartawan.

Advertisement

Widyo curiga ranjau itu dipasang secara sengaja oleh oknum tertentu yang bermotif ekonomi. Sebab korban yang terkena ranjau terpaksa memperbaiki ban kendaraannya di bengkel maupun kios tambal ban terdekat.

“Mungkin yang jadi target ban mobil karena pakunya besar-besar,” ungkapnya.

Sementara, seorang penjaga palang pintu perlintasan kereta api No 94 Pasar Nongko, Widodo, 38, mengakui maraknya pemasangan ranjau paku di beberapa titik persimpangan perlintasan kereta api sebidang. Meski demikian, pria tersebut tidak mengetahui aktivitas pemasangan ranjau tersebut.

Advertisement

“Biasanya kalau di kampung-kampung itu dipasang di dekat polisi tidur. Jelas saja korban mencari bengkel tambal ban terdekat. Saya curiga ranjau paku itu dipasang saat malam hari,” terangnya.

Secara terpisah, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Sri Baskoro, memastikan bakal segera meninjau dan membersihkan ranjau tersebut. Baskoro menduga oknum tersebut memasang ranjau di perlintasan kereta api sebab dinilai paling efektif melihat kondisi kendaraan yanga berjalan lambat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif