Soloraya
Senin, 14 Desember 2015 - 21:40 WIB

RAPBD 2016 SUKOHARJO : Anggaran Belanja Naik Rp26,941 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi APBD. (JIBI/Solopos/Dok.)

RAPBD 2016 Sukoharjo, ada penambahan anggaran belanja dari usulan.

Solopos.com, SUKOHARJO–Anggaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sukoharjo 2016 yang telah disetujui naik Rp26,941 miliar dari usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Anggaran itu dari Rp1,921 triliun menjadi Rp1,947 triliun.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (14/12/2015), RAPBD 2016 sudah disetujui dan ditandatangani eksekutif dan legislatif dalam Rapat Paripurna Penandatanganan Persetujuan Bersama Raperda APBD 2016 menjadi Perda, Senin (7/12/2015) lalu. Berdasar perincian anggaran APBD hasil pembahasan Pemkab bersama DPRD yang diperoleh Solopos.com, Senin, kenaikan anggara belanja terjadi pada alokasi belanja langsung.

Pemkab dalam RAPBD semula memasang anggaran Rp630,804 miliar untuk keperluan belanja pegawai, barang dan jasa, dan modal. Dalam pembahasan Badan Anggaran (Banggar) diputuskan naik Rp29,091 miliar. Sehingga, belanja langsung menjadi Rp659,895 miliar.

Kenaikan belanja langsung itu terjadi di sejumlah pos, seperti pada Dinas Pendidikan (Disdik) yang semula mengusulkan anggaran Rp69,795 miliar naik Rp2,503 miliar menjadi Rp72,299 miliar.  Kenaikan anggaran itu untuk pengadaan praktik dan peraga siswa SMA dan SMK, pengadaan praktik dan peraga SMP, dan penyelenggaraan (DAK) pendidikan dasar. Kenaikan anggaran belanja langsung juga terjadi dalam penganggaran pos Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Advertisement

Semula DPU mengusulkan anggaran Rp191,029 miliar naik Rp16,4 miliar menjadi Rp207,429 miliar. Kenaikan itu untuk lima kegiatan, yakni pengadaan stoomwalls, pemeliharaan jalan poros, pemeliharaan jalan perkotaan, rehabilitasi jalan dan talud, dan DAK rumah tidak layak huni (DAK) dari bantuan sosial (bansos).

Anggaran belanja langsung dibarengi menyusutnya anggaran belanja tidak langsng. Belanja tidak langsung yang semula dianggarkan Rp1,290 triliun berkurang Rp2,150 miliar menjadi Rp1,288 triliun. Penurunan anggaran pada alokasi belanja tidak langsung terjadi di pos belanja bantuan sosial yang semula dianggarkan Rp22,1 miliar menjadi Rp20,6 miliar, belanja tak terduga semula diusulkan Rp23 miliar menjadi Rp22 miliar.

Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Sunoto, saat ditemui Solopos.com di kantornya menyampaikan kenaikan anggaran belanja sudah sesuai kebutuhan. Menurut politikus PAN itu tidak ada yang anggaran yang bermasalah.

Advertisement

Dia mengatakan legislatif dan eksekutif tidak main-main dalam membahas anggaran. Terlebih ada beberapa regulasi baru yang harus diikuti agar penganggaran tidak menyisakan permasalahan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif