Soloraya
Rabu, 8 Oktober 2014 - 15:15 WIB

RASKIN DI BOYOLALI : Jatah Tambahan Raskin Belum Jelas, Pemkab Boyolali Tunggu Pusat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali hingga kini belum bisa memastikan ada atau tidaknya tambahan beras untuk warga miskin (raskin) dari pemerintah pusat.

Jika tidak ada, dua bulan ke depan, yakni November dan Desember, dipastikan warga yang menjadi sasaran program tersebut tidak akan menerima bantuan itu lagi.

Advertisement

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Dirham, didampingi Kasubbag Pertanian Daerah, Rudiyanto, menjelaskan, jatah raskin bagi rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) periode November dan Desember sudah disalurkan pada Februari dan Maret lalu.

Sementara terkait ada atau tidaknya tambahan alokasi raskin untuk tahun ini, Dirham mengaku belum bisa memastikan dan masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat. “Jadi belum jelas ada tidaknya raskin tambahan dan kami masih menunggu surat edaran,” kata dia, Rabu (8/10/2014).

Sementara untuk jatah raskin Oktober ini, dijelaskan Rudiyanto, mulai disalurkan Selasa-Kamis (7-9/10) dengan diambilkan dari dua titik pengambilan di Gudang Bulog, yakni dari Gudang Bulog 303 di Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, dan Gudang 304 Delanggu, Klaten.

Advertisement

Rudiyanto menambahkan penyaluran raskin dilakukan dengan sistem cash and carry. Artinya, warga membayar dulu baru mendapatkan jatah raskin sebanyak 15 kilogram (kg) dengan harga tebus senilai Rp1.600 per kg.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif