SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)SOLO–Sejumlah warga miskin di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo mendatangi kantor kelurahan setempat bersama ketua RT masing-masing, Selasa (26/6/2012). Penyebabnya, nama mereka yang selama ini tercatat sebagai orang miskin mendadak dicoret dari daftar penerima Raskin.

“Kalau saya tak menahan, warga saya pasti menggeruduk ke sini [kantor kelurahan] semua. Saya hanya minta solusi dari kelurahan atas perubahan penerima Raskin ini?” kata Ketua RT 02/ RW IX Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, M Efendi kepada salah satu petugas kelurahan, Rahmadi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Perubahan data penerima Raskin mulai Juni tahun ini, kata Efendi, sangatlah amburadul. Sebab, sejumlah warganya yang berstatus janda tua dan tak punya anak justru dicoret dari daftar penerima Raskin. Yang lebih menyakitkan, imbuhnya, warganya dari kelas mapan malah tercatat sebagai penerima Raskin. “Saya itu tak paham, apa dasarnya perubahan data ini. Lebih baik saya mundur dari ketua RT kalau begini!” ancam Efendi.

Ancaman juga diikuti oleh ketua RT lainnya, Rudi Sutopo.Rudi mengaku kerap menjadi bulan-bulanan warganya yang tak mendapatkan bagian jatah Raskin. “Petugas survey-nya payah! Akibatnya, RT yang jadi korban,” ketusnya.

Alihkan Penerima Raskin

Sejumlah ketua RT bersama warga akhirnya mendesak petugas kelurahan agar mengalihkan penerima Raskin kepada warga yang tepat. “Meski jatah wilayah kami berkurang, namun setidaknya janda-janda ini tetap dapat Raskin. Kalau nggak dapat, lantas siapa yang mengurus mereka?” terang Rudi.

Salah satu pegawai Kelurahan Semanggi, Rahmadi akhirnya meminta LPMK dan RT setempat untuk membuat berita acara tentang pengalihan penerima Raskin. Langkah tersebut ditempuh untuk mencegah terjadinya keributan di masyarakat lapisan bawah. Terpisah, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Pasar Kliwon, Siswandi menjelaskan, jumlah penerima Raskin di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon sesungguhnya bertambah cukup signifikan, yakni mencapai 18.678 rumah tangga sasara (RTS).  Data sebelum Juni, jumlah penerima Raskin mencapai 69.775 RTS. Saat ini naik menjadi 88.410 RTS.

Meski demikian, tak dipungkiri perubahan data penerima Raskin itu tetap menimbulkan gejolak di masyarakat. “Pengalihan penerima Raskin sebenarnya tak diperbolehkan. Namun demi keamanan dan atas dasar kesepakatan semua warga, ya mau gimana lagi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya