SOLOPOS.COM - Ilustrasi raskin (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, enggan berpolemik soal mekanisme lelang beras untuk rakyat miskin daerah (raskinda) yang sempat dipersoalkan DPRD. Rudy justru memilih menyeriusi wacana pengadaan raskinda lewat penyerapan beras langsung dari petani.

Sebelumnya, kalangan legislatif mempersoalkan lelang hingga empat kali setahun untuk pengadaan raskinda senilai Rp9 miliar tahun depan. “Mau dilelang berapa kali tidak masalah, itu masalah teknis. Yang lebih penting bagaimana program ini tak hanya menyejahterakan rakyat, tapi juga petani,” ujarnya saat ditemui wartawan di Loji Gandrung, Selasa (5/11/2013).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Diketahui, wacana pengadaan raskinda dengan menggandeng petani sempat mengemuka lewat mekanisme APBD Perubahan 2013 senilai Rp2 miliar. Namun, ide itu akhirnya mentah lantaran terganjal Perpres No.70/2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Aturan itu mewajibkan seluruh pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui mekanisme lelang. Jika petani mustahil dilibatkan langsung dalam pengadaan raskinda, Rudy menilai setidaknya pemenang lelang bisa memberi jaminan kemitraan dengan para petani. “Jadi pihak ketiga tidak membeli beras di pasar, tapi langsung ke petani. Ini yang harus diupayakan,” tuturnya.

Soal wacana itu, Wali Kota akan mengusulkan pembahasan regulasi ke kalangan legislatif. Jika DPRD tak kunjung merespons, pihaknya bakal berinisiatif mengusulkan Perda tentang mekanisme penyerapan tersebut. “Perda penting untuk konsistensi. Kalau Wali Kotanya ganti, aturan tetap jalan.”

Sementara itu, jatah raskinda kepada 17.259 warga miskin (gakin) bakal mulai didistribusikan pertengahan bulan ini. Menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Solo, Basuki Anggoro Hexa, penyaluran beras sebanyak 172.590 kilogram bakal dirapel di bulan November. Diketahui, masing-masing gakin mendapat jatah 10 kg beras dalam program tersebut. “Terpaksa dirapel karena rencana distribusi Oktober luput,” ujarnya.

Hexa mengatakan, mitra raskinda tahun ini jatuh pada rekanan dari Purwodadi. Pihaknya menyebut terpilihnya rekanan itu cukup berliku karena tidak ada peminat serius hingga lelang ketiga dibuka. “Sebelumnya kami berencana menggandeng Bulog. Namun karena mereka tidak bisa memenuhi e-katalog, lelang harus digelar.”

Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan sosialisasi pada lurah dan camat sebelum pendistribusian. Menurutnya, perlu pemahaman yang selaras mengingat raskinda baru digulirkan tahun ini. “Tanggal 13 (November) sosialisasi, dua hari berikutnya (bantuan) diupayakan bisa diterima warga.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya