Soloraya
Minggu, 31 Januari 2021 - 16:45 WIB

Ratusan Kader Pagar Nusa Sragen Ikut Antar Jenazah Korban Tragedi Sriwijaya Air ke Permakaman

Muh Khodiq Duhri  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jasad kakak beradik, Suyanto dan Riyanto, korban jatuhnya Sriwijaya Air, sampai di rumah duka di Dukuh Tengaran, Desa Katelan, Tangen, Sragen, sebelum dimakamkan, Minggu (31/1/2021). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Ratusan anggota Pagar Nusa Sragen turut melepas kepergian Suyanto, 40, dan Riyanto, 32, korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air jurusan Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari lalu.

Dengan mengenakan seragam silat warna hitam, mereka menanti kedatangan jasad Suyanto dan Riyanto di rumah duka di Dukuh Tengaran, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Minggu (31/1/2021).

Advertisement

Riyanto selama ini dikenal sebagai kader perguruan silat yang berada di bawah naungan Nahdhatul Ulama (NU) tersebut. Sebagai bentuk penghormatan, peti jenazah Riyanto dipanggul teman-teman sesama warga Pagar Nusa.

Baca Juga: Bocah 9 Tahun Meninggal Setelah Makan Es Krim Satu Jilatan

“Mas Riyanto memang lebih banyak berdomisili di Jakarta. Tapi, kalau almarhum pulang kampung, selalu menyempatkan diri ke lokasi latihan. Di sana, Mas Riyanto juga ikut melatih adik-adiknya," papar M. Ikhwan Tasykuri, pengurus Pagar Nusa Sragen, kepada Solopos.com.

Advertisement

"Jadi, di kalangan sesama pelatih, almarhum cukup disegani karena loyalitasnya yang luar biasa. Oleh karenanya, para pelatih dari luar Tangen pun turut mengantar kepergian beliau, Mereka berebut menggotong jasad Mas Riyanto untuk dimakamkan,” lanjutnya.

Ikhwan menyebut Riyanto merupakan kader Pagar Nusa yang militan. Salah satu bukti militansi dia adalah sudah memiliki kartu tanda anggota elektronik (e-KTA) Pagar Nusa nasional. Padahal, belum semua kader Pagar Nusa memiliki e-KTA nasional itu.

Baca Juga: Sempat Dikira Settingan, Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati Resmi Menikah

Advertisement

“Dari PB [Pengurus Besar] Pagar Nusa memang sudah mengamanatkan supaya semua kader segera membuat e-KTA nasional. Almarhum dengan cepat mengurus pembuatan e-KTA itu. Almarhum dikenal supel dan pekerja keras. Almarhum warga Pagar Nusa dengan status pendekar tingkat satu. Sebagai warga Pagar Nusa, kami merasa sangat kehilangan atas kepergian almarhum,” papar Ikhwan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif