Soloraya
Kamis, 27 Mei 2021 - 16:45 WIB

Ratusan Pedagang di Bekas Pasar Darurat Delanggu Klaten Mau Pindah, Tapi...

Ponco Suseno  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi bekas Pasar Darurat Delanggu, Kamis (27/5/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Butuh waktu lebih dari 10 tahun bagi Pemkab Klaten membujuk ratusan pedagang di Pasar Darurat Delanggu agar mau direlokasi. Setelah menempuh perjalanan yang amat panjang, akhinya 297 pedagang di sana bersedia direlokasi ke pasar desa setempat pada Kamis (27/5/2021).

Salah seorang pedagang di bekas Pasar Darurat Delanggu, Winarti, 71, mengaku siap untuk direlokasi ke Pasar Desa Delanggu. Hanya saja mereka meminta waktu relokasi dilakukan saat pandemi Covid-19 sudah benar-benar berakhir.

Advertisement

“Kami tak masalah dipindah. Hanya, waktunya jangan sekarang. Waktunya jika virus corona sudah tidak ada. Tahu sendiri, situasi sekarang baru sulit karena masih ada pandemi Covid-19,” katanya.

Baca juga: Kisah 1 Keluarga Dapat Wangsit Jadi Penjaga Desa Tenggelam di Demak

Advertisement

Baca juga: Kisah 1 Keluarga Dapat Wangsit Jadi Penjaga Desa Tenggelam di Demak

Revitalisasi Pasar Delanggu

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Pasar Induk Delanggu mulai direvitalisasi di tahun 2008. Tahap revitalisasi membutuhkan waktu selama satu tahun. Sepanjang direvitalisasi, sejumlah pedagang Pasar Induk Delanggu terpaksa menempati pasar darurat di Lapangan Merdeka.

Lokasi pasar darurat ini berada di barat SMPN 1 Delanggu. Jarak Pasar Induk Delanggu dengan pasar darurat kurang lebih 500 meter.

Advertisement

Alhasil, puluhan pedagang memilih menetap berjualan di bekas pasar darurat di Lapangan Delanggu. Semula, terdapat 35 pedagang.

Seiring berjalannya waktu hingga sekarang, jumlah pedagang di bekas pasar darurat di Lapangan Merdeka Delanggu membengkak menjadi 297 orang. Tempat berjualan para pedagang tak lagi di Lapangan Merdeka Delanggu melainkan sudah menempati trotoar di sebelah selatan dan barat Lapangan Delanggu.

Baca juga: Unik! Kuliner Gule Goreng Cuma Ada di Solo, Pernah Coba?

Advertisement

Bujukan Relokasi

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Klaten telah berupaya mendekati para pedagang agar bersedia kembali ke Pasar Induk Delanggu. Namun hal tersebut sia-sia. Setidaknya, terdapat delapan kali mediasi dengan hasil deadlock alias buntu. Para pedagang tetap berjualan di trotoar di dekat Lapangan Merdeka Delanggu.

Seiring waktu berjalan, Pemerintah Desa (Pemdes) Delanggu bersama jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Delanggu saling berkoordinasi. Aliran dana desa dioptimalkan Pemerintah Desa (Pemdes) Delanggu untuk menyulap tanah kas desa yang berlokasi di selatan SMPN 1 Delanggu sebagai pasar desa.

Baca juga: Daftar 18 Pantai Perawan di Wonogiri, Yok Gasss..

Advertisement

Pengerjaan Pasar Desa Delanggu menelan anggaran hingga Rp4 miliar. Pembangunan pasar dimulai 2016.

“Penataan trotoar dan Lapangan Merdeka Delanggu ini memang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Delanggu sekarang. Selama tiga tahun, anggaran desa kami fokuskan membangun Pasar Desa Delanggu. Sebelum para pedagang setuju menjalani relokasi hari ini, setahu saya pembahasan seperti ini sudah berlangsung delapan kali di waktu sebelumnya. Seluruhnya berjalan deadlock saat meminta para pedagang pindah. Ternyata, hari ini semuanya sudab setuju,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Delanggu, Heri Sutama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif