Solopos.com, KLATEN–Ratusan orang meramaikan gelaran tari gedruk kolosal yang diadakan di Lapangan Krajan, Kecamatan Jatinom, Rabu (20/7/2022).
Kegiatan tersebut digelar untuk merayakan hari jadi ke-218 Klaten.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Penampilan dibagi dalam empat episode. Pertama ada 400 penari gedruk. Dilanjutkan dengan 20 penari gedruk untuk penampilan kedua.
Berikutnya ada 20 penari topeng dan terakhir ada 20 penari jaranan.
Penanggung jawab kegiatan, Sunarman, mengatakan kegiatan itu diikuti seluruh unsur yang ada di kecamatan mulai dari unsur pemerintahan, kepala sekolah, pemerintah desa, polsek, koramil, hingga puskesmas.
Baca Juga: 25 Desa Miskin Ekstrem, Bupati Klaten: Tak Seekstrem Judulnya
“Kegiatan diadakan untuk merayakan Hari Jadi Klaten. Persiapan hanya sekitar dua pekan,” kata Sunarman saat ditemui Solopos.com, Rabu (20/7/2022).
Selain untuk merayakan Hari Jadi Klaten, kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu upaya melestarikan kesenian tradisional asli Indonesia. “Harapannya seni dan budaya seperti jathilan dan tari gedruk terus berkembang dan tidak diklaim oleh negara lain,” jelas Sunarman.
Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, menjelaskan pentas kesenian tradisional itu melibatkan 500 orang.
“Kegiatan ini diikuti semua unsur yang ada di Jatinom mulai dari Muspika hingga dinas instansi terkait. Kegiatan digelar sekaligus untuk uri-uri kebudayaan. Di Jatinom potensi kelompok kesenian tradisional banyak dan di setiap desa ada,” kata Wahyuni.