SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Klaten (Solopos.com)–Sekitar 150 rumah warga di Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten kembali terendam banjir, Senin (4/4/2011).
Banjir yang berasal dari kiriman air Sungai Paten dan Sungai Kongklangan di desa setempat tersebut lantaran kedua sungai itu tak mampu menahan debit air hujan sejak Minggu (3/4/2011) siang hingga malam harinya.
Meluapnya air dari kedua sungai tersebut juga membuat puluhan hektare tanaman padi di sekitarnya ikut terendam.
Saat ini, kondisi tanaman padi yang baru berusia sekitar dua bulan itu terancam mati lantaran sudah terendam sejak sepekan lalu.
“Kalau tak panen, jelas petani yang kena dampaknya,” kata Camat Gantiwarno, Dwi Purwanto kepada wartawan di Klaten, Senin (4/4/2011).
Dwi menjelaskan, sungai Kongklangan merupakan anak dari Sungai Dengkeng. Ketika hujan deras, bisa dipastikan air yang masuk ke sungai tersebut tidak dapat ditampung sepenuhnya.
“Jadi, warga dan tanaman di sekitarnya pasti terancam luapan sungai itu,” paparnya.
Sejumlah rumah warga yang terendam itu berada di wilayah RW III Desa Sawit, Kecamatan Gatiwarno dengan ketinggian air sekitar 70 cm. Kondisi tersebut, imbuhnya, sudah menjadi bencana rutin yang terjadi saat hujan deras turun.
Di saluran Sungai Kongklangan, kata Dwi, sebenarnya sudah dibangun tanggul, namun bangunanya tidak permanen. Itu pun, lanjutnya, saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan lantaran hanya ditambal menggunakan tanah dan ditumpuki pasir.
“Tentu saja, jika hujan deras turun dan sungai penuh maka air mengalur melalui tanggul. Kami sudah mengusulkan ke Pemkab agar tanggul sepanjang 100 meter dibangun permanen. Jika hanya ditambah dengan pasir dan tanah maka akan jebol lagi,” tambahnya.
Banjir serupa juga terjadi di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno yang menyebabkan puluhan hektare tanaman padi di Dusun Bometen terendam air.
(asa)