SOLOPOS.COM - Alat berat menyingkirkan material pembangunan talud untuk memperlancar aliran sungai di Kali Jenes, Semanggi, Solo, Kamis (21/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO—Persoalan pendangkalan Bengawan Solo dan anak-anak sungainya, utamanya yang melewati Kota Solo, harus menjadi perhatian serius.

Bila tidak segera ditanggulangi, banjir luapan dari anak-anak Bengawan Solo dan saluran-saluran drainase akan terus terjadi ke depannya. Apalagi saat ini masih terdapat persoalan akut rumah-rumah hunian di bantaran Kali Jenes.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Menurut Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, jumlah rumah hunian atau tempat tinggal warga di sepanjang Kali Jenes mencapai ratusan unit. “Banyak sekali itu. Mulai dari Laweyan, Serengan, hingga Pasar Kliwon,” ungkap dia, belum lama ini.

Bahkan, menurut politikus PDIP tersebut rumah-rumah hunian warga itu ada yang sudah bersertifikat hak milik (SHM). Namun bila dibandingkan dengan hunian yang di lahan milik negara, diakui Budi masih banyak yang berdiri di tanah milik negara.

“Ada warga yang tinggal di sekitar bantaran. Ini yang perlu dicarikan solusi, yang saat ini dari Disperkim juga sudah beberapa kali mensosialisasikan bekaitan relokasi warga di sekitar bantaran. Karena harus mundur dari bibir sungai,” kata dia.

Budi yang merupakan wakil rakyat dari Dapil II Solo yang meliputi Kecamatan Lweyan, tahu persis, hunian-hunian di bantaran Kali Jenes sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Artinya mereka sudah sangat lama menghuni area bantaran Kali Jenes.

“Mereka mendiami itu sudah lama. Jadi memang diperlukan solusi untuk itu,” terang dia.

Terpisah, Ahli Lingkungan UNS Solo, Prabang Setyono, menjelaskan keberadaan bangunan-bangunan di bantaran sungai berdampak terjadnya endapan.
Ketika bantaran sungai dibebani bangunan, dia menjelaskan, ada tekanan permanen di tanah sehingga jika ada pemicu air, tanahnya mudah lepas. Lepasan tanah ke badan sungai atau longsor itu kemudian memicu terjadnya erosi tebing kali.

Longsoran tanah dari tebing atau bibir sungai membuat pendangkalan sungai kian parah. Prabang mendorong Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) selaku penanggung jawab sungai, segera mengambil langkah-langkah penting.

Temasuk mengkaji pengerukan sedimentasi atau endapan di Sungai Bengawan Solo dan anak-anak sungainya. Dia juga mengakui perlunya solusi terkait keberadaan bangunan atau hunian warga di bantaran Kali Jenes, yang sudah berlangsung lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya