SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan hewan mengecek kondisi sapi di salah satu pasar hewan di Klaten, Selasa (10/5/2022). (Istimewa/DKPP Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten mengecek ratusan sapi di dua pasar hewan, yakni Pasar Hewan Jatinom dan Prambanan. Pengecekan ditujukan meningkatkan kewaspadaan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.

Pengecekan ke dua pasar itu dilakukan, Selasa (10/5/2022). Pemeriksaan dilakukan secara acak dengan jumlah ternak yang dicek pada 484 ternak.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan dari DKPP Klaten, di antaranya meliputi pemeriksaan suhu, pemeriksaan pada sekitar mulut terutama ternak yang banyak mengeluarkan hasil liur, serta pemeriksaan lidah.

“Dari pemeriksaan suhu di bawah 38 derajat celsius semua ada yang 36,5 derajat celsius dan lainnya. Alhamdulillah semuanya sehat,” kata Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Pemeriksaan dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan wabah PMK yang ditemukan di wilayah Jawa Timur. Meski tidak menular ke manusia, peternak tetap perlu mewaspadai wabah tersebut. Pasalnya, wabah itu bisa merugikan peternak.

Baca Juga: Agar Selalu Jinak, Ini Cara Menjinakkan Sapi di Tempat Wisata Jatinom

Penyakit itu bisa menyebabkan hewan kehilangan berat badan, cacat, hingga mati.

“Kami tetap meningkatkan kewaspadaan terutama di pasar ternak karena di sana ada banyak mobilitas ternak dari luar daerah,” kata dia.

Ketika ternak mengalami sakit atau mati mendadak, peternak diminta segera menginformasikan ke petugas kesehatan hewan. Widiyanti mengimbau untuk sementara para peternak maupun pedagang tak membeli ternak dari wilayah terjangkit PMK.

“Penyakit yang disebabkan oleh virus ini persebarannya cukup cepat,” katanya.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Asal Jatinom Klaten Ini Sudah Piawai Tunggangi Sapi

Kabid Peternakan DKPP Klaten, Triyanto, juga mengatakan tak ditemukan ternak yang terjangkit PMK dari hasil pemeriksaan di pasar hewan.

Iduladha

“Alhamdulillah hasilnya sementara semua ternak sehat. Diharapkan semua ternak tetap terjaga kesehatannya sampai nanti mendekati Iduladha,” ungkap dia.

PMK disebut juga food and mouth desease (FMD). Penyakit itu adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus. Hewan yang rentan terjangkit yakni sapi, kerbau, kambing, domba, dan ruminansia lainnya.

Gejala pada penyakit itu, yakni demam tinggi antara 39 derajat celsius hingga 41 derajat celsius. Air liur berlebihan dan berbusa. Ada luka melepuh pada lidah dan mukosa rongga mulut. Ternak tidak mau makan. Sulit berdiri atau gemetar dan intensitas napas cepat.

Baca Juga: Yuk! Jajal Sensasi Menunggang Sapi Keliling Kampung Bengking Klaten

Peternak dan pedagang ternak diminta segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan jika menemui hewan mengalami gejala PMK. Peternak dan pedagang diminta cermat ketika bertransaksi serta tak tergiur harga murah.

DKPP Klaten sudah menyebarkan informasi ihwal nomor telepon petugas kesehatan hewan terdekat yang bisa dihubungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya