WONOGIRI–Ratusan sekolah di Kabupaten Wonogiri belum memiliki perpustakaan.
Dari data yang tercatat di Dinas Pendidikan (Disdik) ada 517 sekolah di Wonogiri yang belum memiliki perpustakaan. Dari jumlah itu, 90% di antaranya merupakan SD.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Sedangkan dari data di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Wonogiri, tercacat dari 294 desa/kelurahan di Wonogiri, 25% di antaranya belum memiliki perpustakaan.
Kepala Kantor Arpusda Wonogiri, Suradi, mengatakan kendala utama adalah keterbatasan ruang perpustakaan dan tenaga pengelola. “Masih banyak perpustakaan di sekolah yang dikelola oleh guru. Sedangkan perpustakaan di desa, masih banyak dikelola oleh perangkat desa,” ungkapnya, saat dijumpai wartawan di Ruang Data, Kamis (16/2/2012).
Padahal, lanjut dia, guru dan perangkat desa itu belum tentu memiliki kapabilitas untuk mengelola dan memperlakukan buku-buku koleksi perpustakaan. Jadi, pengelolaan pun terkadang seadanya. “Itu terjadi karena tidak ada rekrutmen tenaga khusus pengelola perpustakaan. Saat ini, sebenarnya sudah ada lulusan DII perpustakaan. Hanya, untuk merekrut mereka menjadi pegawai harus disesuaikan dengan jumlah kuota pengangkatan PNS di setiap daerah,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Soesetijo, menyatakan jika masih ada sekitar 517 sekolah yang belum memiliki perpustakaan terdiri dari SD, SMP, SMA dan SMK baik negeri maupun swasta. Pemerintah daerah, lanjut dia, telah merancang program agar semua sekolah di Wonogiri bisa memiliki perpustakaan. Program itu akan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dan block grant.
“Setiap tahun, kami mengupayakan untuk menambah jumlah perpustakaan sekolah melalui DAK dan block grant secara bertahap. Di tahun 2012, kami akan menambah 75 perpustakaan,” terangnya.
JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP