Soloraya
Jumat, 6 April 2012 - 15:44 WIB

RAWA JOMBOR: Revitalisasi Rawa Jombor, Pusat Kucurkan Rp7 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ECENG GONDOK -- Populasi eceng gondok di Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten kian meningkat. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

ECENG GONDOK -- Populasi eceng gondok di Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten kian meningkat. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Revitalis Rawa Jombor mendapat perhatian pemerintah. Bahkan pemerintah pusat mengucurkan dana senilai Rp7 miliar untuk melanjutkan proyek revitalisasi Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten pada tahun ini.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Harjaka kepada solopos.com, Jumat (6/4/2012), mengatakan dana senilai Rp7 miliar itu bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).

Menurutnya, revitalisasi Rawa Jombor menjadi tanggung jawab dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). “Kucuran dana senilai Rp7 miliar itu untuk melanjutkan proyek revitalisasi Rawa Jombor yang sudah dimulai pada tahun lalu,” ujar Harjaka.

Harjaka menjelaskan, proyek revitalisasi Rawa Jombor pada tahun lalu menggunakan pagu anggaran senilai Rp12 miliar. Proyek ini memfokuskan revitalisasi Rawa Jombor di sebelah selatan. Kegiatan revitalisasi itu berupa pengerukan sedimentasi, pembersihan enceng gondok, pembangunan talut di pinggiran rawa, dan penataan warung apung. Namun begitu, upaya revitalisasi dengan pagu anggaran senilai Rp12 miliar itu belum menyentuh separuh dari luas area Rawa Jombor yang mencapai sekitar 198 hektare.

Advertisement

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten mencatat total anggaran yang dibutuhkan untuk proyek revitalisasi Rawa Jombor mencapai Rp85 miliar. Kebutuhan anggaran itu sudah diusulkan ke Kemen PU sejak 2010 lalu dan akan dicairkan secara bertahap.

Selain berfungsi sebagai sarana irigasi lahan pertanian di tiga kecamatan, keberadaan Rawa Jombor juga menunjang pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Keberadaan warung-warung apung di kompleks Rawa Jombor menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif