Soloraya
Jumat, 7 Juli 2023 - 16:34 WIB

Rawan! 7 Kecelakaan Terjadi di Perempatan Pulisen Boyolali, 1 Orang Meninggal

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi perempatan dekat Eks Kantor Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, yang rawan kecelakaan, Selasa (4/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Perempatan dekat bekas Kantor Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali menjadi salah satu lokasi rawan kecelakaan di kawasan kota kabupaten tersebut. Tujuh kecelakaan lalu lintas dengan satu korban jiwa terjadi dalam tiga bulan terakhir di lokasi itu.

Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali berencana memasang traffic light atau lampu bangjo di perempatan itu. Kepala Dishub Boyolali, M Arief Wardianta, mengungkapkan di perempatan eks Kantor Kelurahan Pulisen sebenarnya sudah dipasang rambu setop, warning light, bahkan pita penggaduh untuk mengurangi kecelakaan.

Advertisement

Namun, kecelakaan masih saja terjadi di lokasi tersebut. “Dalam tiga bulan itu di sana ada tujuh lakalantas, ada satu yang meninggal dunia. Waktu itu kejadian [dengan korban meninggal] sekitar pukul 10 malam [22.00 WIB], itu kalau enggak salah antara mobil dan motor,” ungkap dia kepada wartawan seusai Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas di Desa Penggung, Boyolali, Jumat (7/7/2023).

Ia menjelaskan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di perempatan eks Kantor Kelurahan Pulisen, Wonogiri, adalah human error. Kebanyakan kecelakaan terjadi melibatkan kendaraan dari arah utara atau jalan minor dengan jalan utama.

Advertisement

Ia menjelaskan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di perempatan eks Kantor Kelurahan Pulisen, Wonogiri, adalah human error. Kebanyakan kecelakaan terjadi melibatkan kendaraan dari arah utara atau jalan minor dengan jalan utama.

Arief mengaku heran karena sebenarnya dari arah utara sudah ada rambu untuk setop. Namun, beberapa pengendara masih menyelonong jalan terus. Ia memperkirakan hal tersebut karena jalan minor tersebut lebih lebar dibanding jalan mayor.

“Mungkin, kalau ada orang yang baru lewat situ, merasa jalan selatan ke utara adalah jalan utama, padahal bukan. Jadi kadang kecelakaan terjadi karena dia dari utara langsung ke selatan, tidak sadar kalau itu perempatan, nah terus ketemu kendaraan dari arah lain di jalan utama, des, begitu,” kata dia.

Advertisement

“Kalau anggaran itu, untuk traffic light satu lokasi empat titik itu antara Rp150 juta sampai Rp200 juta,” kata dia. Selain pemasangan bangjo, Arief menjelaskan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali telah memperlebar rotasi putar di simpang tersebut.

Pemberdayaan Supeltas

Akan ada juga perampingan pohon di sekitar perempatan agar tidak menghalangi pandangan pengendara. Dishub Boyolali juga telah memasang yellow box junction di perempatan eks Kelurahan Pulisen tersebut pada awal Juni 2023.

Selain menambah lampu bangjo di perempatan itu, Dishub Boyolali saat ini masih dalam tahap mengkaji untuk menambahkan lampu bangjo di Simpang Tegalwire, Mojosongo, tepatnya di depan Museum R Hamong Wardoyo.

Advertisement

“Sementara ini memberdayakan Supeltas, nanti ada pembinaan. Tapi kalau ke depan itu memang butuh traffic light, itu kewenangan BPTD [Balai Pengelola Transportasi Darat], tapi saya sudah matur juga,” kata dia.

Arief mengungkapkan sistem bangjo Tegalwire diusulkan sama dengan Bangjo Boulevard Soekarno di sebelah baratnya. Ketika Bangjo di sebelah barat hijau, maka sebelah timur juga hijau.

Sebelumnya diberitakan, Dishub Boyolali memasang yellow box di tiga perempatan yang berada di jalan non-arteri. Pemasangan yellow box bermaksud untuk mengurangi potensi kecelakaan di ketiga perempatan itu.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Ragil Pambudi, mewakili Kepala Dishub Boyolali, Arief Wardianta, mengungkapkan tiga lokasi pemasangan yellow box junction ada dua lokasi di Jl Anggrek dan satu lokasi di Jl Bayem. Pemasangan yellow box junction dilaksanakan pada awal Juni 2023.

“Kami pasang di tiga lokasi yang sangat rawan kecelakaan atau sangat berpotensi. Ada di Jl Anggrek yaitu perempatan dekat dengan KUA, lalu kedua di simpang eks Kantor Kelurahan Pulisen. Satu lagi di perempatan Jl Bayem,” ungkap dia saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (4/7/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif